CIANJUR, Walimedia.com – Ribuan masa yang terbagi menjadi dua kubu memadati sekitaran gedung DPRD di jalan KH Abdullah Bin Nuh Rabu (9/5/2018). Akibatnya akses jalur tersebut pun ditutup tidak bisa dilalui kendaraan sementara waktu oleh personel kepolisian yang berjaga.
Suasana mencekam tak terelakan kala kedua kubu saling sahut saat menyampaikan gugatan. Di pihak front sugih mukti massa membeberkan sederet fakta mengenai perkembangan Kabupaten Cianjur, serta menyuarakan pesan anti hoax yang selama ini dianggap sering dialamatkan kepada Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar.
Di lain sisi massa yang mengatasnamakan Koalisi Ulama dan Masyarakat (Komat) mengajukan 11 gugatan atas kepemimpinan dan kebijakan yang selama ini dijalankan bupati, kepada anggota DPRD dan meminta untuk segera memproses pemakzulan.
Jumlah massa yang membeludak dari kedua kelompok, dihadang aparat sehingga harus menyampaikan gugatan dan membeberkan faktanya silih bergantian masuk ke gedung DPRD.
Perwakilan Front Sugih Mukti, Yudi Junadi menyatakan, aksi yang dilakukan oleh massanya kali ini bukanlag tandingan dari Komat. Lantaran izin kegiatan pun pihaknya terlebih dahulu ke pihak kepolisian. Kemudian, aksi yang dilakukannya juga mengikuti isu nasional yaitu menolak pesan-pesan hoax.
“Ini sebetulnya agenda nasional yaitu gerakan anti hoax. Kebetulan menyentuh teman-teman yang tidak demokratis dalam menyampaikan kritik, dan terkesan menyebar fitnah,” bebernya.
Sambung Yudi, saat ini fitnah yang beredar melalui pesan berantai, dan media sosial (medsos) mengenai Bupati Cianjur. Pada pesan itu dicatut nama bupati yang melakukan korupsi dan tidak ditindak oleh KPK. Sebab KPK merasa takut kepada Kejaksaan Agung (Kejagung), dan Kejagung sendiri takut kepada Partai NasDem.
“Fitnah pada pesan berantai ini lah yang kami tentang di hari ini. Bukan semata-mata membela bupati. Karena setiap orang harus berhati-hati dalam melempar narasi ke ruang publik,” tegasnya.
Di akhir kegiatan Yudi juga menyampaikan, jika pihaknya akan menekan pihak kepolisian untuk menyelidiki pembuatn fitnah yang sudah menyebar saat ini.
Terpisah, perwakilan kelompok ‘Komat’ Ustadz Umar menyampaikan, pihaknya menanyakan sampai sebatas mana pengusulan hak angket yang sebelumnya diajukan.
“Kalau memang eksekutif merasa bener tidak perlu takut dengan adanya pansus,” sebutnya.
Menurutnya, momen ramadhan akan membuat agenda ceramah setiap shubuh untuk menyerukan jihad demi kemajuan Cianjur dan akan mengumpulkan para ustad untuk menyampaikan kebenaran mengenai kebijakan bupati yang di anggap tidak benar.
(EG)
Discussion about this post