BANDUNG I WALIMEDIA – Mendatangkan karateka tangguh dari Khazakhstan, tentu menjadi program luar biasa dari Ketua Umum FORKI Jabar Gianto Hartono. Apalagi saat ini Karateka Jabar sedang menghadapi babak kualifikasi (BK) PON XXI yang akan digelar tanggal 25 Agustus mendatang.
“Dengan kedatangan karateka dari Khazakhstan ini tentunya sangat membantu Pelatda Jabar dalam latihan karena hampir 60 persen karateka Khazakhstan itu adalah atlet-atlet yang tampil di Olimpiade Karate,” ujar Sekretaris 1 FORKI Jabar Ferry Fendrian, Senin (17/7/2023) di Gedung KONI Jabar Jalan Pajajaran, Kota Bandung.
Menurut Ferry, kehadiran karateka Khazakhstan mampu menerbitkan suasana kondusif, yakni suasana latihan jadi lebih bervariasi dan penuh semangat. Malah karateka dari Pelatnas pun lebih memilih latihan dengan karateka Khazakstan.
Karateka dari negeri pecahan Uni Sovyet ini tidak mengurangi atau menambahkan hal baru dalam berlatih, sepert pada umumnya. Karena merekapun mengejar target di pentas World Karate Federation (WKF) atau Kejuaraan Karate Dunia yang akan digelar di Malaka 21 hingga 23 Juli mendatang.
“Karateka dari Khazakhstan ini sudah berada di Jabar dari tanggal 1 Juli dan akan berakhir pada 19 Juli mendatang. Mereka memboyong 24 atlet dan 3 pelatih . Nah kaitannya dengan Pelatda cabor karate Jabar, tim karate dari Khazakstan itu berlatih bersama sekaligus simulasi pertandingan dengan mengambil tempat di Hotel El Cavana,” tutur Ferry yang juga Ketua Komisi Perwasitan FORKI Jabar
Ferry mengatakan, karateka dari Khazakhstan yang akan tampil di WKF tercatat 2 karateka putra dan 2 karateka putri. Karena keempat karateka ini masuk di ranking WKF, otomatis merekalah yang akan tampil di Olimpiade.
“Mereka diantaranya ada yang juara 2 untuk karateka putri dan juara 3 untuk karateka putra. Mereka rata-rata berusia 25 tahun kebawah. Namun ada juga yang diatas 25 tahun karena event karate Asia atau Dunia itu tidak dibatasi umur,” ujar Ferry.
Adapun manfaat dari simulasi karate Jabar dengan karateka khazakhstan ini antara lain mengetahui sejauh mana kekurangan yang masih ada di karateka Jabar. Karateka seperti Tegar Januar misalnya yang sudah dirasa paling cepat atau paling memadai, namun ternyata ketika bertemu dengan karateka Khazakhstan Tegar sempat kecolongan point. Latihan dan program tim karate Khazakhstan pun banyak yang dipelajari.
Cabang olahraga bela diri termasuk karate, jelas butuh sparing partner yang mumpuni. Dan yang didatangkan FORKI Jabar tidak tanggung-tanggung, yakni karateka-karateka tingkat Olimpiade. Hal ini tentunya akan sangat berpengaruh sekali, bahkan provinsi Lampung dan Pelatnas pun sempat mengikuti FORKI Jabar untuk latihan bersama karateka Khazakhstan.
“Awalnya tim karateka Khazakhstan sudah punya program try out di Bali dan Jakarta, tapi mereka mencari dimana sih tempat latihan yang lengkap. Artinya tempat latihannya di situ, menginapnya disitu dan gymnya juga disitu. Akhirnya Ketum FORKI Jabar Gianto Hartono setuju untuk mendatangkan mereka ke Jabar dan semuanya akan ditanggung,” kata Ferry.
Saat ini karateka Jabar masih 200 persen artinya masih berlangsung sistem promosi dan degradasi, Jadi total atlet untuk disiapkan tampil di PON XXI masih berjumlah 25 atlet, sisanya masih terkendala dengan kedinasan.
“Harapan saya tentu dengan hadirnya tim karate Khazakhstan mampu membuat atlet Pelatda PON Jabar lebih percaya diri dan lebih termotivasi lagi dalam menghadapi rivalnya di PON mendatang,” pungkas Ferry. (den)
Discussion about this post