BANDUNG I WALIMEDIA – Arus lalu lintas di Jalan Lodaya pada Jumat petang (30/9/2022) agak tersendat. Maklum saat itu sedang digelar aksi unjuk rasa alias demo. Bukan soal BBM atau kenaikan upah buruh, melainkan soal bola. Ya Sepak Bola.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan ofisial dan suporter Persikad Depok dilakukan dihalaman Gedung Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jabar Jl. Lodaya Bandung. Memang setelah tim Maung Bandung FC dicurangi dan dirugikan secara terang – terangan, kini giliran Persikad Depok muncul sebagai korban kecurangan dan permainan kotor Asprov PSSI Jabar berikutnya saat berkompetisi di Liga 3 Seri 2 yang kini tengah berlangsung.
Jika sebelumnya Maung Bandung FC mengadukan nasibnya melalui media dan diteruskan dengan delik pengaduan ke pengadilan lewat pidana dan perdata, Persikad Depok lebih keras yaknj memilih ‘menggeruduk’ gedung dan Sekretariat Asprov PSSI Jabar.
Seratusan lebih suporter dan ofisial Persikad sengaja datang menggunakan bus dari Depok untuk berdemo di halaman Gedung Asprov PSSI Jawa Barat.
Mereka berdemo menuntut kinerja dan sikap profesinalisme pengurus Asprov PSSI Jawa Barat dan Panitia Pelaksana Kompetisi Liga 3 Seri 2 Jawa Barat 2022.
Persikad Depok dan Maung Bandung FC sama sama bermain sebagai peserta Liga 3 Seri 2 Zona Jawa Barat tahun 2022.
Maung Bandung FC sudah lebih dulu dijegal dan dihadang di akhir babak penyisihan Grup B melalui permainan kotor Asprov PSSI Jawa Barat dan Panitia Pelaksana kompetisi dengan sengaja melanggar regulasi Kompetisi Liga 3 Seri 2.
Sedangkan Persikad Depok dicurangi dan dijegal dengan cara kotor yakni melalui perangkat pertandingan alias wasit.
Karena itu aksi demo yang dilakukan Persikad Depok itu pun sesuai temanya yakni menuntut Sikap Tegas Asprov PSSI Jawa Barat Terhadap Kinerja Panitia Pelaksana dan Wasit Dalam Liga 3 Seri 2 Tahun 2022 Yang Merugikan Klub Peserta.
Aksi demo ini merupakan yang pertama dalam sejarah kepengurusan Asprov PSSI Jawa Barat. (den)
Discussion about this post