Walimedia.com, BANDUNG – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Barat Tidak mempercayai Hasil quick count dari beberapa lembaga Survey yang menempatkan Pasangan Sudrajat – Ahmad Syaikhu (Asyik) di posisi kedua dalam pilgub Jabar 2018, dan pasangan Ridwan kamil – UU Ruzhanul Ulum Ditempatkan posisi unggul versi Beberapa Lembaga Survey,Pihaknyh lebih Percaya hasil quick count internal.
Tim Pemenangan Internal Gerindra untuk Pilgub Jabar Rizaldy Danar Priambodo ” Kami sudah melalui proses yang membuat percaya. Patut digaris bawahi, kita unggul di quick count kita. Tapi keunggulan sangat tipis,” ucapnya, saat konferensi pers di Kantor DPD Gerindra Jabar, Jalan PHH Mustofa, Kota Bandung, Kamis (28/6).
Dalam hasil hitung cepat yang dilakukan internal Gerindra, pasangan Asyik unggul tipis dibanding pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu). Tim pertama mengambil sampel 1.200 TPS, sementara tim kedua 600 TPS
Hasil penghitungan cepat tersebut menunjukkan Sudrajat-Syaikhu menang. Di tim pertama, Asyik memperoleh 30,69 persen, sementara Rindu 30,44 persen. Hasil di tim kedua juga sama, pasangan Asyik memperoleh 31,72 persen, Rindu 30,6 persen.
“Perbedaannya tipis dan masih di bawah margin of error. Sehingga kami memutuskan bahwa hasil yang diperoleh oleh tim kami lebih terpercaya dibanding lembaga-lembaga survei lainnya,” tutur Rizaldy.
Ditambahkan Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi. Menurutnya, tim yang digunakan ini pernah juga melakukan quick count untuk Pilkada DKI Jakarta.
“Kami biasa melakukan survei internal di beberapa daerah, bahkan saya sampaikan bahwa tim yang kami gunakan adalah tim yang sama di DKI. Tim inilah yang menyatakan Pa Anies-Sandi menang. Tapi lembaga survei yang memiliki kredibilitas tinggi menyatakan pasangan lawan Pa Anies menang. Kenyataannya pasangan kami menang,” ujar Mulyadi.
Pihaknya tidak mau begitu mempercayai lembaga-lembaga survei yang melaksanakan penghitungan cepat saat ini. Sebab, ia menyatakan ada perbedaan mencolok yang terjadi, di mana hasil survei untuk Sudrajat-Syaikhu dengan raihan suara hitung cepat jauh berbeda.
“Lembaga survei lain mengeluarkan hasil tidak signifikan bagi pasangan Asyik. Tapi kemudian, mereka membuat produk kedua, membuat quick count yang menyalahi sendiri, di mana pasangan Asyik malah mendapatkan nilai tiga kali lipat dari hasil mereka sendiri sebelumnya,” katanya.
Sambil mengumpulkan data-data di lapangan, pihaknya juga menantikan hasil penghitungan KPU Jabar. “Hormati dulu keputusan proses, kita hormati keputusan KPUD. Nanti akan terklarifikasi dengan keputusan pleno, mana yang valid,” ucap Mulyadi.
Jar
Discussion about this post