SUKABUMI. WM – Puluhan pendekar silat Jawa Barat yang tergabung dalam Gabungan Pendekar Silat Nusantara (GPSN) ber ikrar untuk menjaga keamanan jiwa para ulama, serta turut andil dalam menjaga kamtibmas dan hankamrata bersama TNI Polri dari berbagai ancaman. Dalam ikrar yang dilaksanakan di Pontren AL-fatah Kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi. Sabtu,(17/03) tersebut di isi dengan berbagai atraksi ilmu pencak silat, dan permainan Boles ( bola leunguen seuneu) yang dicipatkan oleh Pesilat Maung Bodas Pontren Al-Fath yang juga pernah menjuarai di Jabar serta menjadi perhatian berbagai negara asing.
Wakil Ketua Yayasan Wiranatakusumah Moely Wiranatakusumah, menilai bahwa penampilan tersebut merupakan sebuah bentuk wujud kebersamaan antara masyarakat pesantren dan budaya sehingga nantinya menjaga dan membangun keutuhan jawa barat. Karena menurutnya menjaga keutuhan Jawa Barat adalah tanggung jawab bersama baik dari sisi budaya dan lainnya.“Saya dari keluarga Wiranatakusumah mewakili masyarakat budaya,menilai penampilan tersebut merupakan bentuk kebersamaan, yang bisa membangun sinergi antara pesantren dengan budaya khususnya di jawa barat,” ujarnya.
Untuk diketahui, Wiranatakusumah dikenal sebagai ‘Founder’nya Bandung. ‘Klan’ Wiranatakusumah adalah keluarga yang secara turun temurun pemimpin Bandung selama rentang waktu 400 tahun ( Dihitung dari Wiranatakusumah I sampai Wiranakusumah VI). Mereka akan membangun kerjasama dengan Al Fath dan pesantren yg ada di sukabumi adalah Sawira ( Santri Wirausaha) , Kanataan ( Program membangun SDM umat dari mulai guru ngaji, hafidz, marbot dan lainya), Kakusumahan ( Pendekatan menetralisir keresahan dikalangan ulama ) dan Jawara ( Jaga Wangsit Ulama Nusantara)
Pimpinan pondok Pesantren Alfath Kota Sukabumi, KH. Fajar Laksana menyebutkan deklarasi kegiatan berkumpulnya para pendekar bela diri, ormas islam pihak TNI Polri tersebut dipicu oleh adanya serangan terhadap para alim ulama. Sehingga digelarlah acara silaturahmi.“Kami mengambil hikmah dari serangan serangan pada ulama yang saya juga tidak tahu apa maksud dan tujuannya, tapi bagi kita apapun bentuknya kita harus siap menjaga diri, agama dan negara kita, oleh karenanya kita laksanakan silaturahmi dengan membuat deklarasi ini, ”paparnya.
Kapolres Sukabumi Kota Sukabumi, AKBP Susatyo Purnomo Chondro mengaku sangat mengapresiasi deklarasi yang dilaksanakan oleh GPSN dalam menjaga keamanan Kota Sukabumi. Susatyo menilai bahwa seseorang yang mempunyai ilmu bela diri atau pesilat mempunyai nilai yang luhur karena setiap gerakan yang ditampilkan mengandung pilosofi yang bisa membedakan dengan olahraga lainnya.“Ini merupakan salah satu satgas polisi penjaga ummat dimana kita merangkul semua komunitas yang bisa menjaga ikatan persaudaraan sesama warga Kota Sukabumi sehingga bisa memberikan keamanan dan kenyamanan,”terangnya.(Adisty)
Discussion about this post