BANDUNG, walimedia.com – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta kepada Aisyiyah sebagai salah satu organisasi ortonom bagi Wanita Muhammadiyah untuk membuat gerakan anti hoaks. Langkah tersebut dilakukan untuk memberantas peredaran hoaks atau berita bohong di media sosial.
“Saya titip dalam empat tahun ke depan bangun gerakan anti hoaks untuk kalangan ibu-ibu, dan motor penggeraknya adalah Aisyiyah. Kita jadikan Jabar provinsi paling tabayun se-Indonesia,” ujarnya dalam kegiatan Milad ke-105 Aisyiyah dan Milad ke-100 TK ABA di Gedung Sate Bandung, Sabtu (14/09/2019).
Menurutnya, gerakan anti hoaks, khususnya di kalangan ibu-ibu rumah tangga sangat penting dilakukan. Pasalnya, berdasarkan survei yang dirinya terima, sebanyak 40 persen warga Indonesia tidak bisa membedakan antara berita benar dengan hoaks.
“Mohon maaf hasil surveinya kebanyakan yang sering meneruskan berita hoaks adalah kalangan ibu-ibu,” katanya.
Jika gerakan tersebut berhasil, dirinya optimistis masyarakat Jawa Barat akan lebih produktif karena tidak perlu membahas informasi bohong yang berpotensi memicu konflik. Terlebih, masyarakat Jawa Barat rata-rata mengoperasikan gawai mencapai 4 jam setiap hari.
Berdasarkan survei dari jumlah waktu tersebut, masyarakat Jawa Barat tidak mempergunakan untuk hal tidak produktif. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar telah meluncurkan Jabar Saber Hoaks (JSH) guna memberantas hoaks yang tersebar.
“Saya yakin kalau berhasil tidak akan ada lagi berita provokasi atau berita bohong dan nanti waktu kita akan fokus pada hal yang produktif seperti membangun ekonomi, pesantren dan lainnya,” kata dia.
Sementara itu, pemimpin Aisyiyah Jabar, Ia Kurniati mengatakan, organisasinya sudah seharusnya menjalin hubungan dengan Pemprov Jabar. Menurutnya, pihaknya akan segera menggelar rapat internal untuk merealisasikan gerakan anti hoaks.
“Aisyiyah tidak hanya mengusung wacana program saja, tapi melakukan karya nyata karena itu kami akan bermitra baik dengan Pemprov Jabar,” katanya.(yon)
Discussion about this post