BANDUNG, walimedia.com – PT Dirgantara Indonesia (Persero) memamerkan dua jenis pesawat terbarunya dalam peringatan HUT ke-43 perusahaan berplat merah tersebut. Dua jenis pesawat yang dipamerkan adalah jenis CN-235 dan N-219 yang diklaim memiliki keunikan masing-masing.
Project Leader PT Dirgantara Indonesia (Persero), Rusdi Ruslandi mengungkapkan, keunikan pada CN-235 adalah multi konfigurasi yang membuat pesawat tersebut bisa digunakan dalam berbagai kebutuhan. CN-235, kata dia, bisa digunakan untuk misi militer, cargo, medis, misi-misi surveillance, VIP, hingga passengers.
“Untuk CN-235 akan kita kirim ke Nepal pada September depan, jadi pesawat itu ada tujuh konfigurasi, yang bisa berganti konfigurasi dengan cepat,” ujarnya usai Peringatan HUT ke-43 di area PT Dirgantara Indonesia, Kota Bandung, Sabtu (24/08/2019).
Sementara untuk pesawat N-219, paparnya, memiliki keunikan karena mampu terbang dengan ketinggian yang cukup rendah dan diproyeksikan dapat terbang di kawasan pegunungan. Bahkan, N-219 dapat bermanuver dalam kecepatan rendah, yakni 59 knot dengan daya angkut 2 sampai 3 ton.
“N-219 filosofinya untuk menyambungkan pemerataan ekonomi Indonesia. Kita lihat daerah yang susah diakses kendaraan, landasan pendek. Kami mendesain pesawat ini untuk bisa terbang dengan landasan 600 meter, jarang pesawat yang bisa seperti itu,” ujar Rudi.
Rudi menjelaskan, pihaknya tengah berupaya mendapatkan sertifikasi untuk pesawat N-219 agar bisa diproduksi massal pada tahun 2019. Sehingga, PT Dirgantara Indonesia bisa memulai pengiriman kepada para pemesan pesawat tersebut yang didominasi dari dalam negeri.
“Yang sudah memesan seperti Kalimantan, Aceh, dan Pemda-pemda untuk pemenuhan pesawat yang bisa mengintegrasikan antar pulau. Konsep kita adalah pesawat perintis untuk bisa terbang ke pelosok yang ada di negeri kita,” tuturnya.(yon)
Discussion about this post