BANDUNG | WALIMEDIA – Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) DPC (Dewan Pimpinan Cabang) Kabupaten Bandung Barat merayakan puncak peringatan Hari Ulang Tahun SPSI ke-50 di Lapangan Ucapara Mekarsari Komplek Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat, Minggu, (26/02/2023).
Peringatan HUT kali ini berbeda dari sebelumnya yang biasanya dihadiri kepengurusan buruh saja. Perayaan HUT SPSI Ke-50 dilakukan secara meriah dengan melakukan pemotongan tumpeng, pentas seni pekerja, hiburan, bagi-bagi hadiah, dan edukasi reptil serta penanaman 500 pohon dari Steve Ewon.
Menurut Kiki Permana Saputra Selaku, rencananya peringatan HUT SPSI dilaksanakan pada 20 Februari lalu, namun karena bertepatan dengan hari kerja, maka kegiatan digeser hingga hari Minggu.
“Hari ini memperingati HUT SPSI yang ke-50 Thn seharusnya dilaksanakan di tanggal 20 Februari, cuma waktu itu dikarenakan hari kerja temen-temen masih pada kerja, jadi kita geser ke hari minggu biar peserta maupun pengurus itu antusiasnya banyak,” jelas Kiki.
Selain Bupati Kabupaten Bandung Barat Hengky Kurniawan, aparat muspida, para pekerja dan pengurus KSPSI dan tamu undangan, hadir juga Sekertaris Jenderal Asean Trade Union Council (ATUC) Andi Gani Nena Wea.
Kiki selaku Ketua DPC KSPSI KBB berharap, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat lebih spesifikasi lagi di disnaker (Dinas Ketenagakerjaan), untuk lebih fokus dan lebih serius menangani persoalan persoalan ketenagakerjaan. Ada beberapa perusahaan di Kabupaten Bandung Barat yang tidak normatif semisal (membayar upah di bawah UMK, tidak di daftarkannya di BPJS Ketenagakerjaan maupun BPJS Kesehatan),” jelasnya.
Sementara dalam sambutannya Bupati Bandung Barat Hengky kurniawan menyampaikan selamat HUT SPSI ke 50 dan keinginannya menjalin kerjasama dengan seluruh stakeholder, termasuk kaum pekerja dalam segala bidang, demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia hingga perekonomian.
Ia juga berharap para buruh dapat menumbuhkan inovasi-inovasi baru yang dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki, sehingga dapat lebih berdaya dan mampu bersaing di era globalisasi seperti saat ini.
“Kami siap menampung berbagai inovasi yang dilahirkan oleh para buruh sebagai bentuk kolaborasi dan sinergitas yang telah terjalin dalam menumbuhkembangkan perekonomian Kabupaten Bandung Barat yang lebih baik,” ungkapnya.
Dalam acara tersebut, selain membuka acara HUT SPSI ke 50, Hengky juga memberikan Door Prize kepada peserta yang hadi.
Acara dilanjutkan dengan melaksanakan jalan sehat dan dilanjutkan dengan sesi hiburan yang diisi oleh Pegiat lingkungan hidup Steve Ewon (Kepala Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua).
Steve Ewon seperti biasa memberikan edukasi tentang penanganan hewan liar khususnya ular kepada masyarakat yang hadir dalam acara tersebut, dan tak hanya itu diselingi pengundian hadiah hiburan, Steve Ewon mengajak berinteraksi dengan para pengunjung bagaimana menghadapi hewan liar khususnya ular berbisa.
“Kita hari ini berkumpul bersama dalam acara memeriahkan HUT SPSI yang ke 50 bersama DPC KSPSI Kabupaten Bandung Barat, ucapan selamat atas hari ulang tahun KSPSI semoga semakin jaya dan semakin kompak buruh atau para pekerja di KBB menjadi pendorong pembangunan di Kabupaten Bandung Barat,” ujar Steve Ewon.
Menurut Kang Ewon, HUT SPSI ke 50 tahun merupakan usia organisasi yang sangat matang, sehingga peranannya sangat penting dalam membangun bangsa.
“Ulang tahun ke 50 adalah usia yang sangat matang dari sebuah organisasi dengan jumlah anggota yang sangat luar biasa, keberadaan SPSI telah mampu menjadi rumah bagi para buruh di Indonesia, semoga bisa terus berkiprah dalam memberikan advokasi kepada para pekerja kita di manapun berada,” ucapnya.
Tak lupa, selain memberikan hiburan tentang hewan liar, Kang Ewon juga memberikan simbolis berupa bibit pohon kepada ketua DPC KSPSI KBB, Kiki Permana Saputra.
“Secara simbolis kami berikan bibit pohon, harapannya para pekerja atau para pelaku bisnis dan industri yang ada di Kabupaten Bandung Barat. Ini bukti peduli dan pentingnya pohon bagi kehidupan manusia, terutama para pelaku bisnis dan industri yang memiliki kawasan luas tetapi sangat minim memperhatikan lingkungan khususnya keberadaan pohon,” tutupnya. (Toni)
Discussion about this post