BANDUNG I WALIMEDIA – Menyikapi undangan dari Pengurus Provinsi (Pengprov ) Ikatan Olah Raga Dansa Indonesia (IODI) Jabar ihwal silaturahmi dalam rangka mensukseskan Porprov XIV Jabar 2022 dengan mengambil tempat di sanggar IODI Taman Kopo Indah Bandung yang akan dilaksanakan pada Rabu (28/9/2022), Ketua Umum Pengprov Muangthay Jabar, Rahyang Mandalajati Evi Silviadi SB, menyikapi dengan nada keras.
Menurutnya, kawan-kawan di cabang olahraga (cabor) jangan membuat statemen kontraproduktif menyangkut urusan Porprov. Bilamana ada kaitannya dengan Porprov dan ingin mensukseskan ada baiknya dibicarakan saja di KONI Jabar.
“Atau memang gedung KONI Jabar sudah pindah ke Kopo ? Gedung KONI Jabar kan besar. Bilamana ada kaitannya dengan Porprov dan ingin mensukseskan, kita bicara saja di gedung KONI, kan ruangannya lebih besar,” ujar Rahyang.
Dengan adanya pertemuan di luar gedung KONI Jabar, ada kesan seolah-olah KONi tidak bisa mewadahi. Bagi Rahyang ini langkah yang salah.
“Saya khawatir gerakan liar ini akan diimanfaatkan orang-orang tak bertanggungjawab, apalagi dalam posisi dan situasi sekarang ini, saling serang, saling memanfaatkan peluang. Cabor tidak boleh digiring ke arah itu, karena apa ? Cabor ini kan bukan LSM. Apalagi cabor beralasan ingin mensukseskan Porprov. Sementara disisi lain cabor punya induk yaitu KONI. Bicara saja di gedung KONI. Kumpul semua disitu. Kalau kawan-kawan di cabor merasa tidak difasilitasi oleh KONI, saya akan siap memfasilitasi. Apa sih yang jadi persoalan sehingga harus kumpul di luar gedung KONI ?,” tanya Rahyang.
Rahyang menegaskan, jangan menciptakan stigma seolah- olah KONI sudah tidak biisa diajak bicara. Hal ini akan menjadi preseden buruk bagi KONI dan kesatuan persatuan cabor itu sendiri dalam upaya menuju prestasi. Cabor tidak boleh digiring kearah sana.
“Ketika hal ini difasiltasi oleh IODI, saya khawatir dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu untuk saling serang, cabor harus berani, cabor punya hak yang sama di KONI, kenapa harus dikumpulkan dulu diluar. Harusnya diajak dulu semua untuk bicara di KONI lalu setelah itu mereka bicara ke ketua umum KONI. Masa ketua KONI melarang bicara untuk suksesnya Porprov. Pasti ketua KONI akan menjelaskan apa yang kurang apa yang lebih, kan itu semua bisa dibicarakan,” ungkap Rahyang. (den)
Discussion about this post