BANDUNG I WALIMEDIA – Cabang Olahraga (cabor) Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (Porlasi) Jabar siap menyongsong gelaran PON XXI tahun 2024 di Aceh dan Sumatera Utara,
Akan tetapi sebelum pelaksanaan PON, khususnya cabor layar, pihak PB Porlasi menyarankan agar venue cabor layar dipindahkan ke Banda Aceh.
“Hal ini sedang dipertimbangkan oleh PB PON di Aceh dan mereka sudah berkirim surat ke Gubernur menyangkut kepindahan venue ini,” ujar ketua Umum Porlasi Jabar Brigjen.(Purn) Dr. Arief Prayitno,SI.P, SH, M.Hum kepada pers, Selasa (18/4/2023)
Menyangkut program, Arief mengatakan program Porlasi Jabar menuju PON Aceh dan Sumut antara lain setelah lebaran akan menggelar Kejurda. Kejurda ini merupakan seleksi atlet Porlasi Jabar yang akan terjun ke Babak kualifikasi (BK) PON yang akan dilaksanakan pada September/Oktober.
“Karena ada beberapa nomor baru seperti kelas foil, kami sudah meminta peralatannya ke KONI Jabar dan Alhamdulilah sudah di acc. Nomor baru ini merupakan potensi emas karena daerah lain belum memiliki peralatan kelas foil ini. Selain Jabar, daerah lain yang telah memiliki hanya Bali dan Kalimantan. Karena itu Jabar berpotensi meraih emas di kelas foil,” ujar Arif yang juga Ketua Harian KONI Jabar ini.
Akan halnya atlet layar Jabar yang akan diterjunkan di PON nanti menurut Arief akan dibagi ke beberapa katagori. Pertama adalah atlet yang mampu meraih emas di Porprov. Kedua adalah mantan atlet PON. Dan yang ketiga adalah atlet yang dipilih oleh Pengprov Porlasi.
“Jadi ketiga katagori itulah yang menjadi dasar pemilihan atlet Porlasi Jabar yang akan dterjunkan di PON mendatang . Untuk babak kualifikasi kemungkinan di Jakarta atau di Bali. Tapi bagi Jabar dimanapun pelaksanaan BK kita sudah siap. Akan halnya soal Kejurda, pelaksanaannya kalau tidak di Jatilihur, kemungkinan bisa di Ancol,” ungkap Arief..
Ada 11 atau 12 nomor yang akan dipertandingkan di PON. Disinggung soal target, Arief mengatakan masih menghiitung peta kekuatan, Baik kekuatan lawan maupun kekuatan yang dimiliki atlet Porlasi Jabar.
“Kita tidak mau gegabah mengumbar target perolehan medali. Nah nanti setelah kejurda beres digelar, baru kita punya bayangan soal kemampuan atlet-atlet Jabar dibandingkan dengan kekuatanan lawan yang akan dihadapi di PON,’” ujar Arief.
Begitupun soal non teknis yang bisa saja terjadi di PON Aceh dan Sumut, Arief dengan tegas mengatakan sudah mengantisipasnya.
“Kita sudah punya pengalaman di PON Papua untuk mengantipasi faktor non teknis, dan ini akan diterapkan di PON Aceh dan Sumut,” ujar Arief. (den).
Discussion about this post