SOREANG | WALIMEDIA – Berbeda dengan kafe kebanyakan yang menyelip di tengah hingar bingar pusat perkotaan dan akses internet publik yang membuat pengunjungnya betah memandangi gadget, Intina Coffee lebih memilih menyendiri dalam keheningan suasana alam kaki gunung yang syahdu untuk mengalihkan setiap jiwa yang bersenggama di dalamnya.
Intina Coffee berlokasi di Lebak Puntang, Jl. Gunung Puntang, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kafe ini mengadopsi konsep yang alami dengan dikelilingi oleh suasana hijau dan asri ala wisata alam premium nan eksotis. Dengan luas 217 tumbak atau 3.038 meter persegi, Intina Coffee berdiri tepat di pinggir jalan utama menuju puncak gunung Puntang.
Berdiri sebagai lanjutan dari Haben Nagen Coffee yang berada tidak jauh dari sana, Intina Coffee mulai menerima pesanan pertama di awal tahun 2018, dengan saung sederhana yang disusun dari bilah bambu. Memanfaatkan masa pandemi Covid-19, Intina Coffee melakukan renovasi besar-besaran dengan memperluas area dan fasilitas kafe yang selesai setelah bulan Ramadhan 2020.
Di area depan, terdapat arena bermain air bagi pengunjung anak-anak dan remaja dengan adanya kolam renang berbentuk persegi panjang dan kolam pancuran. Naik ke atasnya, masuk ke area tongkrongan utama Intina Caffee, lengkap dengan head bar unit yang dihuni oleh empat barista sekaligus. Tapi tidak hanya sampai di situ. Naik ke bagian utara, terdapat area saung dan camp terbuka yang disiapkan bagi para pengunjung yang ingin menikmati kopi dan sajian dengan tempat dan suasana yang lebih terbuka. Cocok dengan tagline “Leisure & Garden” yang diusung.
Secara umum, Intina Coffee menawarkan berbagai jenis menu baik makanan maupun minuman. Kopi yang ditawarkan pun ada yang jenis umum maupun olahan khusus. Menu andalan Intina Coffee adalah kopi Nitro, perpaduan antara Japanese dengan asap dari tabung nitrogen. Dihargai 30 ribu per cangkir, menu tersebut menjadi signature dari tempat ini.
Berbeda dengan kafe kebanyakan yang menyelip di tengah hingar bingar pusat perkotaan dan akses internet publik yang membuat pengunjungnya betah memandangi gadget, Intina Coffee lebih memilih menyendiri dalam keheningan suasana alam kaki gunung yang syahdu untuk mengalihkan setiap jiwa yang bersenggama di dalamnya.
Berbicara barista dan karyawan, Intina Caffee mempekerjakan 13 karyawan. Uniknya, sebagian besar karyawannya berasal dari kalangan pelajar SMA dan mahasiswa. Belianya pegawai Intina Coffee menjadi daya tarik tersendiri dari mata pengunjung.
Didirikan oleh Pengusaha Kopi Asli Puntang
Fauzan Din Yamin, founder Intina Coffee, merupakan penggiat, petani dan pengusaha kopi. Ayah satu anak ini sudah bergelut di dunia kopi sejak 2011 silam. Fauzan sempat memenangkan juara ke-2 Arabica Natural Kontes Kopi Spesialiti Indonesia (KKSI) edisi ke-10 yang digelar di Filosofi Kopi, Yogyakarta di tahun 2018.
Berbekal pengalamannya di ranah perkopian, Fauzan bersama koleganya mendirikan Intina Coffee dengan konsep tempat rekreasi keluarga yang ditawarkan.
“Lebih sebagai tempat rekreasi keluarga, ngopi bersama keluarga. Yang datang ke sini juga bukan anak muda saja, malah kalau siang-siang justru lebih banyak keluarga yang berkunjung ke sini,” ujar Fauzan, ketika diwawancara di Intina Coffee. Rabu (30/07/2020).
Jumlah pengunjung Intina Coffee ketika akhir pekan bisa melebihi 100 order per harinya. Ketika ditanya rahasia Intina Coffee menarik perhatian pengunjung, Fauzan mengungkapkan hanya menjawab apa yang dibutuhkan pasar.
“Mungkin lebih ke hanya menjawab kebutuhan pasar. Kondisi orang-orang kemarin tertahan dengan PSBB, terus memang ada tempat seperti ini ya sepertinya memang sudah waktunya,” tuturnya sembari tertawa.
Begitu ditanyai mengenai produksinya, Fauzan mengatakan Intina Coffee menggunakan bahan dan tenaga lokal sepenuhnya.
“Kita tanam kopinya di sini, diolahnya di sini, sebagian dijual dalam bentuk biji utuh dan gilingan, sebagian lagi untuk kafe ini. Insya Allah seratus persen produksi lokal. Ada tim produksi, ada tim prosesor, ada tim di kedai, semuanya bersinergi,” ungkapnya.
Fauzan bersyukur sampai saat ini respon pengunjung yang diterima berupa tanggapan positif. Dia mengakui Intina Coffee bisa menambah aset berkat peningkatan jumlah pengunjung setiap harinya.
“Alhamdulillah tanggapannya bagus. Ada tempat baru yang bisa direkomendasikan katanya. Dari situ juga kita bisa ngembangin fasilitas yang ada di sini, mulai ada penambahan aset, mulai lebih lengkap. Secara umum, menjawab kebutuhan konsumen yang memang mencari tempat seperti ini,” tanggapnya.
Rencananya, Intina Coffee akan terus berbenah dan menambah fasilitas baru untuk menggaet lebih banyak pengunjung. Mulai dari membuat kolam air hangat, sampai memperluas lahan parkiran.
“Nanti rencananya kita undang tim dari ITB untuk mendesain dan merancang khusus kolam air panas di sini, sambil memperbaharui fasilitas yang sudah ada, seperti memperluas lahan parkiran, bangunan saung di sini, dan lainnya,” jelasnya. (TA)
Discussion about this post