BANDUNG, WM. Program Kampung Keluarga Berencana (KB) baru berjalan dua tahun dan akan terus ditingkatkan kualitasnya. Dalam Program Kampung KB yang bergerak di lintas sektor dari berbagai kementrian yang mempunyai program di daerah.
Demikian pernyataan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN Pusat, Sigit Priyo Hutomo disela-sela Rakorda Program KKBPK Provinsi Jawa Barat bertema Penguatan Program Integrasi Kampung KB di Hotel Aquila Kota Bandung, Selasa (20/3/18).
Menurutnya, BKKBN mempunyai tugas membentuk Kampung KB yang kemudian mengajak lintas sektor untuk menaruh programnya di Kampung KB.
“Kegiatannya bukan KB saja, tapi kegiatan Posyandu yang sudah ada, kegiatan BKKBN yang berbasis masyarakat dikembangkan dan dikembalikan lagi. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas hidup manusia, diarahkan pendidikan, program giji dan gerakan hidup sehat harus ditingkatkan juga”, jelas Sigit.
Lebih lanjut Sigit menjelaskan bahwa angka kelahiran total (Total Fertility Rate) Provinsi Jawa Barat sebesar 2,4 % sama dengan TFR secara nasional.
“Dibeberapa daerah TFR ada yang sudah mencapai 2,2 dan 2,3 % tapi ada juga yang masih 2,7 % tapi Jawa Barat sama dengan rata-rata nasional sebesar 2,4 % dikarenakan mungkin penduduk dan wilayahnya besar sebagai penyangga nasional”, pungkasnya. (FK)
Discussion about this post