Walimedia.com, BANDUNG – Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Barat dengan bersinergi bersama Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Jawa Barat serta didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Mengadakan kegiatan Pasar murah pengendali inflasi Jawa Barat yang di gelar di parkir statsiun Kiaracondong. Senin (4/6)
Hadir membuka acara Sekda Jabar Iwa Karniwa, PLT Walikota Bandung M Solihin, Kepala Grup Sistem Pembayaran BI Jabar Sukarelawati Permana dan sejumlah pejabat daerah lainnya.
Dalam sambutannya, Sukarelawati mengatakan inflasi yang rendah dan stabil merupakan salah satu prasyarat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Sementara itu, sumber tekanan inflasi Indonesia tidak hanya berasal dari sisi permintaan yang dapat dikelola oleh Bank Indonesia.
Dari hasil penelitian, karakteristik inflasi di Indonesia masih cenderung bergejolak yang terutama dipengaruhi oleh sisi suplai (sisi penawaran) berkenaan dengan gangguan produksi, distribusi maupun kebijakan pemerintah. Selain itu, shocks terhadap inflasi juga dapat berasal dari momen-momen tertentu yang sudah menjadi fenomena tahunan seperti bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Semestinya, Ramadhan adalah bulan pengendalian diri. Tentu termasuk di dalamnya pengendalian konsumsi. Namun, fakta menunjukkan kondisi yang sebaliknya. Pertemuan momentum religi dengan tradisi budaya menjadikan Ramadhan sebagai momen hajatan nasional. Gairah “perayaan” menumbuhkan potensi pasar seiring permintaan barang dan jasa yang meningkat. Perputara uang beredar menjadi cepat. Imbasnya, harga mayoritas barang dan jasa melonjak akibat tingginya permintaan sehingga inflasi pun tak terelakkan.
Nr
Discussion about this post