BANDUNG,walimedia.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI akan fokus pada pengembangan pendidikan karakter para siswa. Pasalnya, pendidikan karakter dinilai bisa menjadi salah satu langkah untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kemendikbud RI, Ade Erlangga mengatakan, pendidikan karakter penting diterapkan agar SDM semakin berkualitas, terampil dan berjiwa sosial. Pihaknya juga berencana memasukkan pembangunan pendidikan karakter dalam mata pelajaran.
“Pelatihan karakter harus inklusif dengan mata pelajaran yang ada, jadi tidak harus karakter itu dengan pelatih-pelatih atau seminar-seminar. Makanya harus dimasukan kedalam pelajaran sekolah,” kata Ade di Bandung, Sabtu (23/11/2019).
Ade menjelaskan, dalam meningkatkan kompetensi SDM melalui pendidikan karakter, pihaknya akan melibatkan berbagai pihak, termasuk guru di setiap sekolah. Menurutnya, peran guru sangat penting dan dibutuhkan untuk membangun karakter siswa
“Kita bangun pembangunan karakter. Pelaku utamanya adalah guru, bagaimana mengajarkan dinamika, semangat motivasi tinggi kepada siswa dengan positif bukan mengendorkan semangat anak-anak,” jelasnya.
Selain guru, peranan orang tua juga menjadi sangat penting agar anak memiliki karakter yang kuat di lingkungan sosialnya. Ade menyebut, banyak studi di luar negeri yang menyebutkan jika anak yang terdidik orang tuanya akan mengedepankan intelektualitas dan humanis.
“Itu adalah white culture atau budaya intelektual. Ada anak yang berada di keluarga brown culture, maka akan berdampak pada psikologi anak, misalnya dekat dengan kekerasan,” kata dia.(yon)
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI akan fokus pada pengembangan pendidikan karakter para siswa. Pasalnya, pendidikan karakter dinilai bisa menjadi salah satu langkah untuk membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kemendikbud RI, Ade Erlangga mengatakan, pendidikan karakter penting diterapkan agar SDM semakin berkualitas, terampil dan berjiwa sosial. Pihaknya juga berencana memasukkan pembangunan pendidikan karakter dalam mata pelajaran.
“Pelatihan karakter harus inklusif dengan mata pelajaran yang ada, jadi tidak harus karakter itu dengan pelatih-pelatih atau seminar-seminar. Makanya harus dimasukan kedalam pelajaran sekolah,” kata Ade di Bandung, Sabtu (23/11/2019).
Ade menjelaskan, dalam meningkatkan kompetensi SDM melalui pendidikan karakter, pihaknya akan melibatkan berbagai pihak, termasuk guru di setiap sekolah. Menurutnya, peran guru sangat penting dan dibutuhkan untuk membangun karakter siswa
“Kita bangun pembangunan karakter. Pelaku utamanya adalah guru, bagaimana mengajarkan dinamika, semangat motivasi tinggi kepada siswa dengan positif bukan mengendorkan semangat anak-anak,” jelasnya.
Selain guru, peranan orang tua juga menjadi sangat penting agar anak memiliki karakter yang kuat di lingkungan sosialnya. Ade menyebut, banyak studi di luar negeri yang menyebutkan jika anak yang terdidik orang tuanya akan mengedepankan intelektualitas dan humanis.
“Itu adalah white culture atau budaya intelektual. Ada anak yang berada di keluarga brown culture, maka akan berdampak pada psikologi anak, misalnya dekat dengan kekerasan,” kata dia.(yon)
Discussion about this post