KABUPATEN BANDUNG | WALIMEDIA.ID -Berkah besar diterima pasangan calon (paslon) bupati/wakil bupati Bandung nomor urut 2, Dadang Supriatna-Ali Syakieb di pada Jum’at (15/11/2024). Pupuhu Paguron Gagak Lumayang siap mendukung dan memenangkan sehingga bisa melanjutkan kepemimpinan periode 2024-2029.
Paguron Gagak Lumayung yang memiliki kelembagaan sebagai wadah, yaitu Persatuan Penggemar Pencak Silat (P3S) merupakan perkumpulan ketua padepokan. Mereka menyatakan sikap di hari pemilihan nanti 27 November 2024, untuk meraih kemenangan secara signifikan.
Seperti dikatakan Ketua DPC Pasukan Khusus Gagak Lumayung R. Mulya Wibawa, generasi penerus pendiri ke 3.
“Kita harus membuktikan bahwa Gagak Lumayung beserta semua anggotanya menyatakan sikap berada di nomor 2, dan jangan ada yang menyimpang,” tegas Mul sapaan akrab Mulya Wibawa.
“Alhamdulillah dengan memanjatkan sujud sukur, kita semua di hari Jum’at penuh berkah ini bisa langsung bertemu dengan calon bupati Dadang Supriatna, ” Kata Mul.
Sempat abu-abu
Mul mengakui secara terus terang, sikap Gagak Lumayung sebelumnya abu-abu, bahkan ada yang mendukung ke paslon yang berjargon Alus pisan.
“Kalau sekarang kita sudah menyatakan sikap dukungan, Alhamdulillah diakui oleh calon bapak Bupati Bandung Dadang Supriatna, yang langsung bertemu dengan keluarga besar Gagak Lumayung. Kami sangat senang sekali,” ungkap Mul di padepokan Gagak Lumayung Kampung Cibener RT01 RW06 Desa Ganjar Sabar Kecamatan Nagreg..
Sikap dukungan disampaikan lewat deklarasi disampaikan Ketua DPC Gagak Lumayung Kabupaten Bandung, Andri G Surya Atmaja, yang menyatakan dukungan penuh kepada paslon Dadang Supriatna dan Ali Syakieb.
Usai deklarasi Andri mengatakan, bahwa semua para pengurus, keluarga besar paguron Gagak Lumayung harus mendukung Nomor 2. “Kita akan intruksikan warga untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), kita kawal untuk pemenangan Bupati Bedas, ” tegasnya.
Sejarah Gagak Lumayung
Di kesempatan itu, Kang Mul menjelaskan sejarah singkat paguron Gagak Lumayung. Diceritakannya, paguron berdiri sejak 1948 oleh sesepuh kakeknya, yaitu Raden Sundoro Darmita Atmaja. Kemudian diteruskan oleh putrinya Hj. Dede Kadariah, hingga akhirnya jatuh pada generasi penerus ke 3, yakni R. Mulya Wibawa.
Pada tahun 1955, paguron Gagak Lumayung diamanahi tugas sebagai pengamanan pada konferensi Asia Afrika (KAA). Paguron ini juga diakui oleh Unesco sebagai salah satu perguruan beladiri.
Sementara Cabup Dadang Supriatna merespon baik pernyataan sikap dan dukungan P3S Gagak Lumayung.
“Saya sangat menyambut baik, terhadap dukungan yang diberikan dari keluarga besar Gagak Lumayung. Mari kita sama-sama membangun, memajukan Kabupat Bandung lebih Bedas lanjutkan,” ucap Dadang Supriatna.*(Ki Agus N Fattah)
Discussion about this post