CIANJUR – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Cianjur mengumumkan hasil C1 alias perhitungan cepat sementara Pilgub Jabar 2018. Jumat Pagi (29/06/2018) Ketua KPUD Cianjur, Anggy Shofia Wardhani memaparkan hasil hitung cepat yang sifatnya sementara kepada wartawan dengan harapan membuat situasi tenang di tengah antusiasme para pendukung.
Perhitungan rekap C1 pleno di Cianjur mencatat, Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan wakil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil – UU Rizanul Ulum untuk sementara mendapatkan perolehan suara terbanyak.
“Pasangan Ridwan Kamil – UU Rizanul Ulum sebanyak 338.395 suara atau 32,85 persen, pasangan Tubagus Hasanudin – Anton Charilyan sebanyak 101.640 suara atau 9,87 persen, pasangan Sudrajat – Ahmad Syaikhu sebanyak 263.440 suara atau 25,57 persen, pasangan Deddy Mizwar – Dedi Mulyadi sebanyak 326.773 suara atau 31,72 persen,” papar Anggy.
Dalam pertemuan itu, Anggy berulangkali melakukan penegasan kepada para pewarta, jika hasil hitung cepat ini sifatnya hanya sementara. Hasil final, serta penetapan, kata dia, merupakan ranah KPU Provinsi.
“Yang perlu dicatat terkait informasi ini adalah hasil bukan perhitungan resmi dari KPUD,”ujarnya
Di hari yang sama pada saat pengumuman C1 ini, kata Anggy, seluruh PPK di Kabupaten Cianjur sedang merekapitulasi perolehan suara pada masing-masing kecamatan.
“Rekapitulasi yang dilakukan PPK jamnya berbeda-beda, namun sudah bisa dipastikan hasilnya akan didapat pada hari ini juga,” tegasnya.
Lewat pengumuman tersebut, Anggy berharap supaya masyarakat khususnya para pendukung peserta pilgub, bisa tetap tenang dan saling menghormati sebelum penetapan disahkan KPUD Provinsi.
Di waktu yang sama, Soliyah, sebagai anggota Polri yang berkewajiban mengawal berjalannya pemilihan, menambahkan, kalau dirinya mendukung KPUD Cianjur dalam hal ini mengumumkan hasil C1. Pasalnya, hal ini merasa perlu dilakukan guna memberi rasa tenang bagi warga, serta mengantisipasi gejolak di tengah masyarakat pendukung.
“Saya dukung Pleno serentak di Cianjur, untuk mencegah adanya ancaman yang terjadi. Saat ini, untuk terus menjaga stabilitas keamanan pascapemilihan, anggota yang ditunjuk mengamankan di setiap TPS saya perintahkan untuk tidak pulang dulu sebelum pleno selesai dilakukan,” tambah Polisi berpangkat dua tanjung di pundaknya ini.
Adapun saat ditanya mengenai video paslon nomor 1, yang mengarah terhadap dugaan kecurangan, dijawab santai Soliyah. Dirinya mengatakan, hal tersebut sudah ditangani oleh tim Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu).
“Sudah ditangani gakkumdu, dan mereka sudah dikenai sanksi administrasi,” pungkasnya.(EG)
Discussion about this post