BANDUNG. WM – Longser itu berbahasa universal, sehingga relatif bisa diterima oleh siapapun. Oleh karena itu, KPU menggunakannya sebagai media penyampai informasi kepemiluan, terutama untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pilgub Jabar 27 Juni mendatang.
Hal itu dikemukakan Komisioner KPU Jabar Divisi SDM dan Hubungan Partisipasi Masyarakat, Nina Yuningsih saat membuka pasanggiri Longser dalam rangka Pilgub Jabar di Gedung Sunan Ambu ISBI Buahbatu, Bandung, Sabtu (24/3).
Dikatakan Nina, kesenian Longser merupakan aset budaya yang bukan sekedar menampilkan hiburan, tetapi juga sarana edukasi. Dalam perannya sebagai sarana pendidikan, ia bisa mendidik masyarakat tentang nilai-nilai demokrasi. “Pemeranannya sebagai media komunikasi sangat relevan dengan tema besar pilfub Jabar yakni sebagai sarana edukasi demokrasi dan wahana wisata politik,” sebutnya.
Ia juga berharap pasanggiri Longser menambah kesemarakan Pilgub Jabar. “Layaknya sebuah pesta, pesta demokrasi ini harus penuh kegembiraan,” ujar Nina.
Sebelumnya, Rektor ISBI, Prof. Dr. Een Herdiani, M.Hum., menegaskan kesenian Longser merupakan salah satu potensi seni yang masih diminati masyarakat, termasuk generasi muda. “Jenis kesenian ini sangat cocok menjadi media komunikasi karena ada unsur tari, karawitan, dan teater,” katanya.
Ia juga menyebut kesenian Longser akan hidup jika ada unsur edukasi. Begitu pula sebaliknya, Longaer tidak hidup jika tidak ada unsur pendidikan di dalamnya.
Atas alasan itulah, para kreator dan sutradara ditantang menggali dan mengembangkan kreativitas agar pesannya diterima masyarakat.
Seperti diberitakan sebelumnya, pasanggiri diikuti 12 kelompok seni dari sejumlah kabupaten/kota di Jawa Barat. Panitia menyediakan hadiah untuk para pemenang yakni juara 1 Rp 15 juta, juara 2 Rp 12,5 juta, juara 3 Rp 10 juta, dan juara favorit Rp 7,5 juta.(Fk)
Discussion about this post