BANDUNG | WALIMEDIA – Meski baru beberapa bulan menjabat, ia sudah mengharumkan nama wilayah. Prestasinya patut diacungi jempol. tidak hanya itu, ia mampu menghidupkan tradisi budaya Sunda di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Adalah Yusuf Firmansyah. Demikian nama pria kelahiran Garut, Jawa Barat, yang kini menjabat sebagai Kepala Kelurahan Kebon Gedang, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung. Lulusan Sekolah Tinggi Hukum Garut ini, baru menjabat Lurah Kebon Gedang terhitung sejak September 2020 lalu.

Meski baru tiga bulan menjabat Lurah, namun Yusuf (37) sudah berhasil mengangkat nama Kebongedang sebagai kelurahan berprestasi. Pada beberapa waktu lalu Kebon Gedang terpilih sebagai Juara I Giat Tanginas (Tanggap Stunting) Dengan Pangan Aman dan Sehat Kota Bandung dan Juara 3 UPPK (Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga) tingkat Kota Bandung.
Dan yang lebih menariknya, pria kelahiran Garut 28 Maret 1985 ini mampu membangkitkan semangat gotong royong disaat pandemi Covid-19 dengan program “Beas Perelek”. Yakni sebuah gerakan sebagai untuk pengumpulan bantuan berupa beas (beras) atau sembako (sembilan bahan pokok) dari warga, oleh warga dan untuk warga.
Bantuan yang dihimpun melalui pengurus wilayah, RT/RW (Rukun Tetangga/Rukun Warga), disalurkan kepada warga yang membutuhkannya. Khususnya bagi warga yang langsung maupun tidak langsung terdampak pandemi Covid-19. Entah itu yang terpapar Covid-19, sehingga harus melakukan isolasi dan tidak dapat melakukan aktifitasnya, atau mereka yang terpuruk ekonominya, semisal korban PHK (pemutusan hubungan kerja) . Dan juga kegiatan Beas Perelek ini dikolaborasikan dengan giat Tanginas untuk penanganan anak di bawah dua tahun yang terindikasi mengalami gejala stunting, ibu hamil dan menyusui.
Sebetulnya program atau gerakan sosial Beas Perelek seperti ini bukan hal baru. Pada zaman dulu, gerakan ini kerap dilakukan dan menjadi tradisi masyarakat Sunda (Jawa Barat) sebagai solusi mengatasi kerawanan pangan. Warga secara sukarela memberikan beras, dihimpun oleh pengurus wilayah dan disimpan di tempat khusus (lumbung padi), kemudian diberikan kepada warga lain yang membutuhkan di saat terjadi kerawanan pangan.
Namun seiring waktu, gerakan gotong-royong Beas Perelek ini sudah hilang di tengah masyarakat perkotaaan khususnya.
Nah, atas inisiasi Lurah Yusuf, disaat pandemi Covid-19 melanda, program “Beas Perelek” kembali dihidupkan di kelurahan Kebongedang, Kecamatan Batununggal. ”Akibat pandemi Covid-19 sangat dirasakan warga kelurahan Kebon Gedang. Ada beberapa orang yang terkena Covid-19, bahkan ada yang meninggal, dan tidak sedikit warga yang terkena PHK,”jelas Yusuf soal alasan dihidupkannya lagi Beas Perelek di wilayahnya.
“Di sisi lain, di wilayah Kebon Gedang tidak ada perusahaan yang diminta CSR (Corporate Social reslponsibility). Sedangkan bantuan pemerintah sepertinya tidak akan dapat meng-cover semua kebutuhan warga. Oleh karenanya saya menginisiasi program Beas Perelek ini,”jelas Yusuf saat ditemui di kantornya beberapa waktu lalu.
Menurut Yusuf, gerakan sosial “Beas Perelek” yang digagasnya, bukan merupakan paksaan. Hanya semata anjuran keikhlasan saja. Kendati demikian, lanjutnya, ternyata warga Kebon Gedang guyub (kompak). Warga antuisias dengan gerakan ini.
“Alhamdulillah warga sangat respon. Ada yang ngasih beras, ada yang ngasih mie, ada juga yang ngasih uang,”jelas Yusuf saat ditemui di kantornya, Jum’at (13/11/2020).
Beras atau sembako (sembilan bahan pokok) terkumpul lewat peroses berjenjang, mulai dari warga ke RT /RW hingga ke kelurahan. maka segera disalurkan kepada warga lain yang membutuhkannya. Dan seandainya ada sisa setelah penyalurannya, masyarakat yang berniat membelinya, maka panitia pengumpul mempersilakannya.
“Misal ada warga yang mau beli tapi dengan harga disesuaikan dengan daya belinya, ya kita berikan. (Misalkan)Pak saya cuma punya uang hanya 3 ribu tapi pengen beli beras 1 kilogram, ya kita berikan,”terang Yusuf lagi.
Penyaluran Beas Perelek dilakukan saban hari Jumat tiap pekannya. “Ya kami berharap mendapat berkah di setiap hari Jumat. Kan, Jumat penuh berkah,”tandasnya.
Dihidupkannya kembali Beas Perelek di kelurahan Kebon Gedang oleh Lurah Yusuf mendapat apresiasi Camat Batununggal, Tarya.

Menurut Tarya, program Beas Perelek, selain membantu meringankan beban warga yang terdampak Covid-19, juga menambah eratnya hubungan antar sesama.
“Alhamdulillah program beas perelek ini sangat membantu warga, khususnya bagi warga Kebon Gedang yang terdampak Covid-19,”pungkas Tarya, Senin (23/11/2020).(bud)
Discussion about this post