JAKARTA | WALIMEDIA – Pengurus Majelis Ulama (MUI) menegaskan, agar pengurus Ganas Annar (Gerakan Nasional Anti Narkotika) periode saat ini dapat mengoptimalkan pendirian lembaga ini di berbagai propinsi agar dapat membantu menkan peredaran narkoba di Indonesia yang saat ini terus meluas.
“Dua hal yang penting dalam pengurusan Ganas Annar periode ini, selain melakukan sosialisasi dan edukasi juga mengoptimalkan pendirian Ganas Annar di berbagai propinsi,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan MUI, Amirsyah Tambunan dalam Silaturahmi dan Tukar Pikiran Ganas Annar MUI Seluruh Indonesia, di Jakarta, Kamis (6/5/2021).
Menurut Amirsyah, sosialisasi dan peningkatan literasi terhadap bahaya narkoba cukup penting. “Mengapa daging babi di jauhi oleh umat Islam? Bukan karena daging itu haram semata, tetapi juga jijik dan menjijikkan, sehingga umat Islam menjauhkan dirinya dari memakan daging babi itu. Nah bagaimana narkoba itu disosialisasikan seperti itu, “katanya.
Sementara pendirian Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di bawah naungan MUI yang bergerak dalam penanggulangan narkoba, perlu terus dioptimalkan agar lebih efektif.
“Coba pikirkan, bagaimana jika semua daerah di berbagai propinsi berdiri lembaga Ganas Annar, dapat dipastikan peredaran narkoba akan dapat di cegaah, “tegas Amirsyah.
Pertemuan via zoom yang diikuti lebih dari 100 peserta dari seluruh propinsi di Indonesia, dibuka oleh Ketua MUI yang diwakili Marsudi Suhud, dan dihadiri oleh para pengarah KH Sodikun, Rofiqul Umam serta para tokoh Ganas Annar lainnya.
Marsudi menawarkan, salah satu obat mujarab menanggulangi bahaya narkoba dalah perlunya banyak istifar dan bertaubat. Dua hal itu penting untuk dilakukan para pengurus ganas annar. “Pintu rezeki akan turun jika para pengurus konsisten mengkampanyekan baha narkoba dengan memperbanyak kalimat istifar dan bertaubat,” pesan Kyai.
Rofiqul Umum pada kesempatan itu juga menegaskan, salahsatu amanat Munas MUI periode lalau adalah memberikan mandat kepada Ganas Annar untuk mendirikan Pusat Rehabilitasi Nasional untuk memberikan tempat para korban narkoba, utamanya para pemakai sebagai korban.
Selain rumah rehabilitasi Ganas Annar juga dibri mandat untuk mendirikan lembaga-lembaga konseling, sehingga ada sinergi antara lembaga konseling dengan rumah rehabilitasi.
Ketua Umum Ganas Annar Titik Haryati sependapat mewujudkan amanat MUI pusat mendirikan rumah atau pusat rehabiltasi nasional dan lembaga konseling karena saat ini masih banyak para korban narkoba justru menjadi korban karena kurangnya informasi.
“Banyak para korban pemakai dipenjara, semestinya para korban tersebut ditempatkan di tempat pusat rehabilitasi dan mendaatkan bimbingan konseling agar mereka tidak menjadi korban kedua kalinya,” kata Titik.
Pertemuan yang dipandu Ruzi Setiawan dan Sektertaris Ganas Annar Hj. Emmalia Natar, juga mendapat apresiasi dari berbagai peserta, seperti dari Aceh, Kalimantan, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Bahkan utusan dari Jawa Tengah menawarkan untuk menjadi tempat pertemuan nasonal Ganas Annar tahun ini.
“Kami sudah berdiskusi dengan ketua MUI dan para pemangku kepentingan darah siap sebagai tempat munas Ganas Annar,” kata ketua propinsi ganas Annar Jawa Tengah itu. Sementara utusan dari Kalimantan Timur, menawarkan tanah untk diwakahkan untuk pendirian pusat rehabilitasi korban narkoba.*(thy)
Discussion about this post