SUKABUMI, walimedia.com. – Di area car free day (CFD) Jalan Ir. H. Juanda (Dago) Kota Bandung, Minggu (23/09) ada satu persembahan yang menarik, yakni penampilan mahasiswa asal Kota Sukabumi, Shafira Mutiaramadani Lesmana Putri. Ia bersama teman kuliahnya sukses mempersembahkan “Wujudkeun Plara Sae” pada rangkaian kegiatan Urban Village 2018 di kawasan tersebut.
Pada kegiatan itu, Shafira mengikuti pawai budaya yang mempersembahkan tema nelayan. “Urban Village 2018 dibagi menjadi beberapa rangkaian. Yang pertama idea fest yang digelar pada bulan April lalu. Kemudian pra-event pertama di kampus yang dilanjutkan dengan praevent kedua yang diisi dengan pawai budaya sambil mengenakan busana adat daerah masing-masing di CFD Dago,” kata Shafira mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Marketing Communication 2016 Telkom University ini.
Bahkan Shafira juga akan mempromosikan dan menjual aneka makanan khas Sukabumi seperti kue mochi, sekoteng, dan sirup pala di area puncak kegiatan Urban Village 2018, yang akan dilaksanakan pada 17 November 2018 di Gedung Sate. Pada puncak kegiatan tersebut, panitia menyediakan lokasi untuk stand tempat menjual berbagai produk khas daerah di Provinsi Jawa Barat.
“Kegiatan tahun ini mengangkat tema kota dan kabupaten di Jawa Barat. Tim kami berencana akan merealisasikan kampanye kami yakni ‘Wujudkeun Plara Sae’ dalam bentuk pembagian tempat sampah di Palabuhanratu,” tutur Shafira.
Shafira menjelaskan, nama Plara yang diambil untuk tema kampanye merupakan kependekan dari Palabuhanratu. Adapun pemilihan kata ‘Sae’ yang dalam bahasa Sunda artinya bagus dan diambil dari singkatan nama kelas Shafira dan teman-teman yaitu “Sukabumi Amazing Euy”.
Pada pra event pertama di halaman kampus Telkom University, Shafira dan timnya membuka stand untuk menjual mochi, sirup pala, dan sekoteng. Untuk mochi mereka membeli dari pabriknya di Sukabumi, sedangkan untuk jenis makanan lain, tim membuat sendiri.”Kami memilih tema Sukabumi karena daerah ini merupakan tempat asal kami. Sekarang kota kami telah menjadi kota kuliner dengan berbagai makanan khasnya. Sementara Kabupaten Sukabumi dikenal memiliki banyak objek wisata dan budaya yang salah satunya kawasan geopark sebagai warisan geologi yang telah diakui UNESCO. Kami terpanggil untuk mempromosikan potensi-potensi di Sukabumi tersebut,” ungkap Shafira.
Urban Village sendiri, jelas dia, merupakan implementasi dari beberapa mata kuliah konsentrasi marketing communication yang bertujuan untuk membranding kota atau daerah yang dipilih. Pada pra event 2 di CFD Dago, selain pawai budaya juga ada performing art dan persembahan dari komunitas disabilitas.”Kami fokus pada permasalahan tren yang terjadi saat ini di seputaran Palabuhanratu yakni masalah sampah. Kami tunjukkan bentuk kepedulian terhadap wisata yang ada di Sukabumi agar bisa menjadi bersih dan lebih diminati oleh wisatawan lokal maupun asing. Melalui kampanye ‘Wujudkeun Plara Sae’, kami juga mengajak masyarakat untuk memberikan perhatian pada geopark,”pungkasnya.(ardan)
Discussion about this post