BANDUNG, WM – Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan sekitar Alun-alun Cicendo kini naik kelas. Mereka sudah enggan disebut PKL pasca relokasi dari badan jalan ke kios-kios yang terletak di dalam Alun-alun Cicendo, Rabu 10 Januari 2018 lalu.
“Mereka sekarang sudah tidak mau dipanggil PKL, maunya dipanggil pedagang jongko karena masing-masing sudah memiliki kios,” ujar Camat Cicendo Fajar Kurniawan saat dihubungi melalui telepon, Kamis (11/1/2018).
Fajar mengungkapkan, para pedagang menyambut baik segala proses penataan. Mulai dari pembongkaran kios hingga pemindahan ke lokasi baru berjalan sangat lancar dan bisa berlangsung dalam waktu 3 jam saja.
“Ini mungkin penertiban tersingkat yang pernah ada. Dari mulai membongkar sampai memindahkan, sampai bersih tidak ada sampah-sampah,” jelas Fajar.
Salah satu pedagang kelontong penerima fasilitas yang disediakan Pemerintah Kota Bandung, Ida (47) mengaku sangat senang. Apalagi kios yang ditempati saat ini lebih tertata baik. Sehingga ia merasa lebih nyaman saat mencari nafkah untuk keluarganya.
“Alhamdulillah Pemkot sudah memberikan tempat yang ditata senyaman ini. Saya dan pedagang yang lain bisa mencari nafkah dengan nyaman. Prosesnya juga terhitung cepat,” ujarnya.
Hal itu pun diungkapkan pedagang lain, Firman (21). Baginya, pindah ke kios yang lebih baik merupakan berkah bagi keluarganya. Pedagang dinamo mobil ini berharap Pemerintah Kota Bandung bisa menyediakan lebih banyak tempat seperti ini sehingga lebih banyak pedagang yang merasakan kemudahan dalam berjualan.
“Tempat baru, semoga jadi barokah bagi saya dan keluarga berjualan. Saya diajak orang tua berjualan di sini. Semoga ramai dan memberikan banyak kemudahan bagi saya dan pembeli. Tempat yang nyaman, Insya Allah membuat pembeli merasa nyaman saat mencari barang,” tuturnya. **
Discussion about this post