BANDUNG I WALIMEDIA – Kejuaraan Renang Jabar Series 2023 usai di gelar di Kabupaten Bekasi pada 21-23 Juli 2023 dengan peserta mencapai 300 perenang. Setelah di Bekasi Kejuaraan Renang Jabar Series 2023 akan berlanjut di Cirebon yang diharapkan peserta mencapai 500 perenang. Kemudiian berlanjut ke Garut dan terakhir Kota Bandung. Adapun puncak prestasi setelah gelaran Jabar Series adalah Kejuaraan renang Indonesia Open yang akan berlangsung Desember di Jakarta.
Di laga Jabar Series pamungkas, di Kota Bandung yang akan berlangsung Oktober mendatang, diharapkan peserta bisa mencapai 1000 lebih. Demikian dikatakan Ketua Umum Pengprov Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Jabar Ir. Verdia Yosef SE, Selasa (25/7/2023).
Yosef mengatakan, untuk Jabar Series sebetulnya ada kajian-kajian khusus karena atlet renang butuh proses. Dan beberapa tahapan yag harus disiapkan dari awal. Selain pengkaderan atlet dan pengkaderan pengurus yang akan datang, juga mempersiapkan 20 atlet renang untuk PON 2024 dan juga persiapan untuk PON 2028 sebanyak 30 perenang dan 60 perenang untuk PON 2032.
“Untuk PON 2024 dipersiapkan perenang kelahiran 1992. Kelahiran tahun 2000 sampai 2009 dipersiapkan untuk PON 2028. Kelahiran 2009 sampai 2016 untuk PON 2032. Tujuan digelar kejuaraan renang Jabar Series adalah mempersiapkan perenang untuk tampil di PON dan berlanjut ke kejuaraan tingkat dunia,” ujar Yosef.
Saat ini ada 121 atlet kelahiran 1992 sampai 2011 yang menjadi kajian PRSI Jabar.
Lebih jauh Yosef mengatakan, secara transparan bisa dilihat daya tahan perenang yang tampil di Jabar Series. Perenang yang bakal tampil di PON 2028 bisa mengukur ihwal daya tahan. Sedang untuk perenang PON 2032, Yosef mengatakan telah mempersiapkan bagaimana perenang bisa mempersiapkan teknik dengan baik.
“Oleh karena itu perenang yang dipersiapkan untuk PON 2032 harus bisa di nomor gaya ganti. Artinya jika sudah memahai 4 gaya, tentu tekniknya sudah bagus. Daya tahan, speed maupun powernya sudah teruji. Oleh karena itu dari gelaran Jabar Series ini kita bisa mengkaji. Kalau perenang senior, misalnya sekarang pertandingan besok pertandingan, saya ingin melihat waktunya, endurancenya untuk persiapan PON,” ungkap Yosef.
Meski demikian kata Yosef, jelang PON 2032, hal yang harus diamankan dulu adalah PON 2024. Gelaran Jabar Series sendiri dikelola mandiri, tidak ada biaya sediktpun dari pemerintah. Artinya ditangggung oleh Pengprov PRSI Jabar dengan menggaet Event Organizer (EO).
“EO dari segi provit sedangkan PRSI Jabar menyangkut teknis, ini harus nyambung. Series tahun kemarin dilaksanakan oleh klub, tahun sekarang oleh pengprov dengan merangkul EO agar lebih tepat sasaran. Series pertama di Bekasi yang berlangsung 3 hari secera teknis berlangsung sukses,” kata Yosef.
Bagi Yosef, Jabar Series ini pada hakekatnya harus menguntungkan secara finansial , baik itu untuk pelatih, perkumpulan maupun pengcabnya. Meski pada series pertama di Bekasi mengalami kerugian, namun hal itu akan dijadikan bahan evaluasi, dimana titik kelemahannya.
Saat ini di jabar ada 200 klub renang, namun dari 200 klub tersebut yang paling menonjol adalah klub-klub renang yang ada di kota Bandung, sedangkan bagi pengprov kekuatan tersebut tentunya ingin merata. (den)
Discussion about this post