BANDUNG | WMOL – Setelah menempuh serangkaian proses panjang, kini Perusahaan Efek Daerah (PED) pertama di Indonesia, yakni bjb Sekuritas, siap beroperasi. PT bjb Sekuritas Jawa Barat resmi mengantongi izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di bawah naungan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 18/POJK.04 Tahun 2019 tentang Perusahaan Efek Daerah.
bjb Sekuritas memiliki kode broker JB yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 23 Desember 2020. bjb Sekuritas saat ini akan mengakselerasi berbagai kegiatan transaksi efek guna menghadirkan layanan solusi pasar modal yang komprehensif. Mulai dari transaksi efek untuk individu maupun insitusi dan korporat, pemasaran efek, pembiayaan transaksi efek, hingga kegiatan lainnya sesuai dengan persetujuan OJK.
bjb Sekuritas juga telah menunjuk PT IDX Solusi Teknologi Informasi sebagai mediator remote trading bagi PED dan Mandiri Sekuritas sebagai AB Sponsor yang dinilai memiliki kapabilitas dan kredibilitas yang kuat di pasar modal untuk membantu perusahaan dalam melakukan penetrasi juga akuisisi para investor di Jawa Barat.
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengatakan, pembentukan PED bjb Sekuritas adalah tonggak baru dalam pengembangan bisnis perseroan. bjb Sekuritas didirikan salah satunya adalah untuk mengakomodasi pertumbuhan minat warga Jawa Barat yang cukup tinggi dalam berinvestasi.
“Pelebaran sayap usaha ini dilakukan untuk menyerap potensi angka pertumbuhan masyarakat Jawa Barat dalam berinvestasi yang tercatat terus meningkat. Berdirinya bjb Sekuritas Jawa Barat adalah salah satu wujud komitmen kami dalam mendorong geliat perekonomian daerah maupun nasional,” ungkap Yuddy.
Tingginya antusiasme masyarakat Jawa Barat dalam berinvestasi di pasar modal tercermin dari jumlah investor yang terus naik dari tahun ke tahun. Pada akhir 2018, jumlah investor saham di Jawa Barat berjumlah sekitar 134 ribu orang, dan naik menjadi 177 ribu orang di 2019. Alias meningkat 43 ribu orang dalam satu tahun.
Jumlah tersebut terus berkembang signifikan pada 2020-2021. Di 2020 saja, terdapat penambahan hingga 101 ribu investor baru di Jawa Barat. Sementara di 2021, hanya dalam satu semester hingga akhir Juni 2021, terdapat penambahan 151.049 orang investor baru.
“Angka itu masih dapat terus meningkat. Dengan jumlah penduduk Jawa Barat mencapai 50 juta jiwa atau hampir seperlima penduduk Indonesia, bjb Sekuritas siap menjadi PED andalan yang akan senantiasa memaksimalkan potensi penetrasi pasar yang tinggi tersebut,” ungkap Yuddy.
Tingkatkan Literasi dan Cegah Investasi Bodong
Sebagai perusahaan efek daerah pertama di Indonesia, bjb Sekuritas memiliki komitmen tersendiri untuk meningkatkan literasi masyarakat terhadap pasar modal. Sejumlah upaya dilakukan untuk melakukan edukasi, seperti melalui pendekatan personal kepada nasabah maupun kerjasama dengan sejumlah kampus. Hal ini dilaksanakan agar tingginya antusiasme masyarakat dalam berinvestasi dapat tersalurkan secara maksimal, tidak terjebak pada hal yang merugikan.
Dalam operasionalnya, bjb Sekuritas memiliki kapabilitas dan kredibilitas yang kuat dalam menghadirkan rekomendasi solusi pasar modal terpercaya yang mendukung setiap pengambilan keputusan bisnis. Rekomendasi diberikan oleh Tim Dealer dan Research yang berpengalaman luas yang diakui oleh berbagai institusi lokal dan internasional.
“Keberadaan bjb Sekuritas sebagai PED pertama di Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta menekan praktik investasi bodong di tataran masyarakat,” ungkap Yuddy.
Terus Perluas Kerjasama
Sebagai salah satu langkah awal, bjb Sekuritas telah telah menyiapkan strategi untuk menjaring investor dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jawa Barat. Beriringan dengan itu, bjb Sekuritas juga terus bergerak proaktif melakukan upaya-upaya literasi dan inklusi pasar modal secara berkesinambungan.
“ASN di Jawa Barat ada sekitar 400 ribu orang. Sebanyak 90% di antaranya dapat dimaksimalkan untuk menjadi bagian dari ekosistem investasi di Jawa Barat melalui bjb Sekuritas. Hal ini penting untuk menopang pertumbuhan pasar modal ke depannya,” ungkap Yuddy.
Saat ini, bank bjb telah menyiapkan infrastruktur serta manajemen pengelola bjb Sekuritas. Adapun modal awal yang disuntikkan kepada bjb Sekuritas mencapai Rp9,5 miliar. Hal tersebut akan dikelola salah satunya sebagai amunisi untuk melebarkan sayap bisnis dengan mendukung program-program daerah dalam menjaring investor daerah.
“Kami ke depannya akan mendukung langkah Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan kabupaten/kota di dalamnya dengan ikut melakukan proses obligasi daerah dengan AB sponsor. Kami bersama-sama akan membantu daerah dengan menggarap dana-dana yang bisa didapatkan dari pasar modal,” ungkap Yuddy.
Dia mengatakan, pihaknya akan memantau perkembangan bisnis bjb Sekuritas dalam satu tahun ini. Bila tercatat terus mengalami perkembangan yang baik, maka perusahaan berencana untuk kembali membuka PED di daerah lain.
“Rencananya akan membangun PED di provinsi lain bila bjb Sekuritas Jawa Barat berhasil dengan baik. Salah satunya di Provinsi Banten, yang notabene masih merupakan wilayah operasional bank bjb,” ungkapnya.
“Kami memastikan akan menjangkau calon investor dalam area seluas mungkin guna mengakomodasi kepentingan seluruh kelompok masyarakat dalam memanfaatkan pasar modal dan menjadi investor,” tutup Yuddy. *
Discussion about this post