BANDUNG I WALIMEDIA – Plh. Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum membuka Chef de Mission (CdM) Meeting Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jabar Tahun 2022 di Ballroom Grand Hotel Preanger, Kota Bandung, Selasa (5/7/2022).
Menurut Uu Ruzhanul, kegiatan tersebut bertujuan untuk memetakan kekuatan setiap daerah dalam menyiapkan kontingen secara cermat sekaligus menjunjung tinggi sportivitas. Apalagi, katanya, Porprov Jabar dapat menjadi ruang terbaik untuk KONI Provinsi maupun Kabupaten/Kota di Jabar mengevaluasi pembinaan dan pendidikan para atletnya.
“Porprov ini sebagai evaluasi para ketua KONI tingkat kabupaten/kota, juga para bupati dan wali kota untuk mengevaluasi sejauh mana pembinaan, pendidikan, dan pelatihan yang selama ini diberikan,” ucap Uu.
“Mudah-mudahan efek domino dari kegiatan ini, di samping akan lahir atlet-atlet yang mengharumkan Jawa Barat nanti pada PON mendatang di Provinsi Aceh, juga akan membangkitkan ekonomi pedesaan dengan adanya kegiatan ini,” imbuhnya.
Selain itu, Pak Uu juga mengatakan bahwa kunci utama Porprov adalah komitmen kebersamaan antara Pemda Provinsi Jabar dan Pemda Kabupaten/Kota dalam melahirkan atlet-atlet potensial yang siap mengharumkan nama Jabar bahkan Indonesia.
“Memang kalau sesuai dengan peribahasa, mempertahankan (gelar juara PON) lebih berat daripada memperjuangkan. Tapi kalau ini semua dilakukan dengan bersama-sama, ini akan berhasil,” ucapnya.
Lewat CdM akhirnya menghasilkan keputusan bahwa Porprov XIV Jabar 2022 mengalami perubahan jadwal. Awalnya, akan dibuka pada 5 November 2022, namun kemudian menjadi 12 November 2022 di Kabupaten Ciamis. Upacara penutupan dilakukan pada 19 November 2022.
CdM Meeting yang merupakan agenda wajib sebelum menggelar multieven tersebut diikuti seluruh Dispora Kota dan Kabupaten, Kota dan Kabupaten yang akan menjadi tuan rumah, Technical Delegate (TD), KONI Kota dan Kabupaten serta para pimpinan cabang olahraga (cabor) di Jawa Barat.
Selain itu lewat CdM digelar pula pemaparan kesiapan sembilan daerah yang akan menjadi penyelenggara atau tuan rumah yakni, Kabupaten Subang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran.
Permasalahan upacara pembukaan, penutupan dan cabor loncat indah baru akan ditetapkan pada CdM tahap kedua yang menurut rencana akan dilaksanakan pada September mendatangsebagai justifikasinya. CdM Meeting pertama tersebut hanyalah pemaparan dan belum dikatakan final.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PP Porprov Budhiana menjelaskan, CdM Meeting pertama adalah wahana untuk saling memberikan masukan-masukan serta berbagai pembahasan.
“Sebagai panitia pusat dan daerah, tugas kami harus menerima masukan di CdM Meeting dan menyelesaikan. CdM kedua akan kita gelar di bulan September, bahasannya perkembangan dari hasil CdM pertama dan kita mengacu kepada CdM pertama, sehingga dalam kesempatan pertama ini untuk nanti memasuki CdM yang kedua mudah-mudahan semua sepakat,” ujar Budhiana.
Budhiana mengatakan, persoalan dalam CdM Meeting kali ini tidak terlalu banyak. Dirinya bersama ketua umum KONI Jabar serta panitia pusat menyelesaikan hal yang muncul terkait respon panitia daerah kepada panitia pusat, KONI dan Pengprov cabor. (den)
Discussion about this post