KUNINGAN | WALIMEDIA – Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 merupakan salah satu program pengembangan kepariwisataan Indonesia yang sedang digalakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) .
Dengan mengangkat tema “Indonesia Bangkit”, program ini diharapkan mampu mewujudkan visi “Indonesia sebagai Negara Tujuan Pariwisata Berkelas Dunia, Berdaya Saing, Berkelanjutan dan Mampu Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Rakyat”.
Rangkaian Sosialisi acara Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 dimulai sejak 22 Mei 2021 hingga 25 Juni 2021 mendatang.
Terkait dengan program ADWI 2021 ini, Kemenparekraf menyelenggarakan acara “Sosialisi Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021” dengan tema “Indonesia Bangkit” yang berlangsung di balai Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Senin (31 Mei 2021). Acara ini dihadiri langsung oleh Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno.
Acara sosialisasi yang menggabungkan kekuatan sosial media dan media mainstream ini, diisi dengan kegiatan kunjungan menjelajah desa wisata yang sudah berkembang maupun berkelanjutan di daerah regional dan dilaksanakan dengan mengikuti protokol Kesehatan.
Setelah mengunjungi 3 desa wisata sebelumnya yaitu desa wisata Pujon Kidul Kabupaten Malang, desa wisata MAS Ubud Bali dan desa wisata Tugu Selatan Cisarua Bogr, kali ini Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke desa wisata yang berada di kaki gunung Ceremai yaitu desa wisata Cibuntu, Kabupaten Kuningan.
Desa Cibuntu, Kabupaten Kuningan di pilih dalam kegiatan sosialisasi ini karena Desa Cibuntu dikenal sebagai juara di level ASEAN untuk pariwisata.Desa Wisata Cibuntu pernah menyabet sebagai desa wisata terbaik urutan kelima tingkat ASEAN pada 2016 untuk bidang homestay. Selain itu, pada 2017, desa ini juga terpilih sebagai desa wisata terbaik peringkat dua di Indonesia dalam perhelatan Community Based Tourism (CBT) Kementerian Pariwisata Indonesia.
Selain itu Cibuntu memiliki daya tarik wisata berupa air terjun, kolam renang, dan camping ground dimana pengunjung bisa menikmati suasana alam yang asri dengan berbagai fasilitas yang lengkap. Atraksi budaya juga menjadi daya tarik tersendiri yang ditawarkan oleh Desa Cibuntu adalah tarian penyambutan pengunjung. Selain itu daya tarik lainnya berupa suvenir kriya, yaitu produk-produk kesenian yang terbuat dari pemanfaatan limbah kayu. Selain itu juga banyak tersedia homestay, sebagai tempat istirahat dan penginapan untuk wisatawan.
Menurut Menparekraf Sandi Uno, Desa Wisata menjadi salah satu program unggulan Kemeparekraf di saat pandemi Covid-19. “Karena pandemi maka desa terpaksa harus mencari cara untuk dapat survive dan menghasilkan pendapatan lain. Tidak sekedar berpangku pada pekerjaan mayoritas masyarakatnya saja,”kata Sandiaga.
Dengan mengusung konsep desa wisata, jelas Sandi, sudah tentu akan menambah nilai tambah desa itu sendiri, karena mengadaptasi pendekatan ekonomi kreatif. “Untuk itu desa juga harus meningkatkan ketrampilan masyarakatnya terutama untuk beradaptasi dengan kondisi pandemi yang belum berakhir dengan berinovasi menciptakan konten-konten menarik untuk mengangat wajah dan keunggulan desa yang dapat dijual dalam satu paket wisata yang unik dan menarik” tandasnya.
Ditambahkan Sandi, pemerintah melalui Kemenparekraf ingin memberikan program yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu untuk masyarakat yang benar-benar membutuhkan. “Jadi harapan Kemenparekraf, kita dapat fokus pada pemulihan ekonomi nasional. Dan program desa wisata ini menjadi simbol munculnya kebangkitan ekonomi nasional” ujarnya.
Pada kesempatan itu juga Menparekraf Sandiaga Salahuddiin Uno juga mengajak desa wisata Cibuntu yang memiliki prestasi, yakni pernah menyabet gelar desa wisata terbaik urutan kelima pada tingkat ASEAN tahun 2016 ini dapat dijadikan inspirasi desa yang belum menerapkan konsep desa wisata dan meniru kemandiriannya. Selain itu ia juga mengajak desa wisata lainnya untuk ikut berpartisipasi dalam program Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021.(**)
Discussion about this post