“Artinya informasi dan edukasi ke siswanya ini sudah berjalan cukup baik. Hanya yang jadi kendala umum adalah ternyata masih ada 30 persen siswa yang masih menggunakan jasa transportasi umum,” katanya.
“Perilaku inilah yang harus kita waspadai. Karena kita tidak tahu perilaku para siswa atau layanan di transportasi umum seperti apa. Tidak semua orang tua juga memiliki alat transportasi. Mungkin karena persoalan waktu, sibuk, tidak ada waktu mengantar anak,” imbuhnya.
Ema pun mengingatkan kepada para guru agar dapat mengawasi ketat terhadap siswa jika PTMT ini dilaksanakan. Sehingga jangan sampai dibiarkan terlalu bebas saat di sekolah.
“Bahkan tadi saya melihat siswa mau toilet pun diantar. Jangan sampai nanti mereka misalnya arahnya tidak sesuai dengan kepentingan,” katanya.
“Begitu pun dalam proses pulang makanya kami mintakan 1-2 menit itu yang namanya pendidikan 5M harus disampaikan, perilaku mereka datang dan pergi tidak boleh ada ruang kesempatan mereka bermain. Karena dengan alasan sudah lama tidak bertemu dengan teman dan sebagainya.” Lanjutnya.
Discussion about this post