BANDUNG I WALIMEDIA – Sosok kharismatik, tinggi tegap serta tutur bahasa tertata itu kembali memimpin biliar Jawa Barat. Ya, Ir. Rudi Rudolfus YB. Kadarisman secara aklamasi terpilih kembali menjadi ketua umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Jawa Barat untuk periode 2023-2027.
Rudi menjadii orang nomor satu biliar di Jabar periode kedua pada gelaran Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) POBSI Jabar yang digelardi Aula KONI Jabar, Jl. Pajajaran No. 37A Bandung, Selasa (14/01/2023).
Ada semburat haru di raut wajahnya sesaat setelah terpilih kembali secara aklamasi. Ihwal kepercayaan plus dukungan, nampaknya menjadi benang merah rasa haru itu timbul.
“Ketika saya melaporkan pertanggung jawaban program, anggaran dan lainnya, semua mendukung. Ini yang membuat saya terharu. Sampai kemudian saya terpilih lagi secara aklamasi. Tentu bagi saya ini bukan euforia sebuah kemenangan tapi ini sebuah tanggung jawab yang harus saya emban,” tutur Rudi dengan intonasi suara sedikit terbata-bata.
Setelah diberi amanah mempimpin biliar Jabar untuk kedua kalinya, Rudi bertekad pada kepengurusan nanti siap membawa cabang olahraga biliar Jabar hattrick pada PON XXI/2024 di Sumut dan Aceh.
“Tentu selain pembenahan organisasi yang lebih tertata apik, kami juga akan fokus kepada teknis pelatihan, komunikasi dengan semua pihak termasuk atlet dan pelatih. Agar bisa mempertahankan prestasi minimal seperti pada PON Papua yaitu 3 emas 3 perak 3 perunggu. Di PON Sumut-Aceh nanti perolehan medali itu akan kami tingkatkan menjadi i 4 emas, 4 perak dan 4 perunggu. Tidak mudah memang tapi kami berupaya keras mewujudkannya,” ujar Rudi.
Salah satu upaya pencapaian itu adalah merekrut sumber daya manusia yang produktif. Artinya orang yang benar-benar mau bekerja tanpa kepentingan lain selain untuk atlet, nama Jabar dan merebut hattrick di PON.
Rudi pun akan mencoba melakukan evaluasi dan kajian sesuai kemampuan secara profesional. Pelatih dan atlet, menurut Rudi butuh pengkaderan. Begitu juga dengan pengurus. Karena iitulah kenapa Pengprov itu dua periode, karena untuk memberikan kesempatan kepada yang lebih muda dengan formula berbeda untuk prestasi yang lebih baik
“Pada periode pertama kepengurusan tentu menyisakan persoalan organisasi dan pembinaan. Hal inilah yang harus dievaluasi untuk kepengurusan dan keprestasian yang lebih baik dimasa yang akan datang,” ujar Rudi. (den)
Discussion about this post