BANDUNG | WALIMEDIA – Para Guru dan anggota OSIS SMA Pasundan 7 membagikan takjil gratis sebanyak 150 cup ke warga masyarakat di dua RW, RW 04 dan RW 06 Ciroyom, kecamatan Andir, Kota Bandung. Kegiatan ini dilaksanakan menjelang Maghrib.
Pada kesempatan itu pula dibagikan jadwal imsakiyah secara cuma-cuma untuk membantu warga yang membutuhkan panduan saat imsak dan saat berbuka untuk wilayah Bandung dan sekitarnya.
Warga menyambut antusias kgeiatan pembagian takjil yang dilakukan anak-anak SMA tersebut dengan terjun langsung membagikannya ke rumah-rumah warga. Kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian sosial kepada warga dengan menggunakan dana bantuan sosial sekolah dan dana hasil urunan guru-guru yang rela menyisihkan sebagian rezekinya untuk kegiatan yang dimaksud.
“Terus terang saya pribadi menyambut baik kegiatan ini dan senang kalau melihat anak-anak yang geulis dan kasep bisa berbagim kepada warga. Semoga kalian ketika sekolah mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan kebaikannya dibalas oleh Allah SWT,” tutur Nining warga RW 06 kelurahan Ciroyom.
Menurut Angga Gumbira Hidayat SPd, guru Geografi sekaligus Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang kesiswaan sekolah tersebut, kegiatan ini bertujuan membantu sesama sekaligus juga melatih siswa supaya bisa berbagi kepada orang yang membutuhkan sehingga menjadi catatan amal ibadah bagi di bulan yang penuh berkah. Tentunya hal ini moga menjadi motivasi bagi siapapun tentang artinya berbagi.
“Kegiatan ini kegiatan rutin yang dilaksanakan setahun sekali dan pembagiannya dilakukan di wilayah yang dekat ke sekolah. Kami memlih Ciroyom karena termasuk daerah yang padat penduduk dan memudahkan kami untuk membagikan takjil tersebut.” terang Angga.
Pada kesempatan tersebut para siswa tampak antusias membagikan takjil gratis tersebut. Tak heran jika kegiatan tersebut diringi oleh gelak tawa dari mereka dan seolah hal tersebut jelas pengalaman baru yang mereka dapatkan karena bisa berhadapan langsung dengan warga masyarakat. Kegiatan tersebut merupakan pelajaran berharga yang tidak didapat di internal sekolah namun hal tersebut didapat di luar sekolah.
“Ya ada rasa gimana gitu soal kegiatan ini karena harus menemui warga. Tapi terus terang aku sih asyik saja melakukannya karena ini kegiatan sekolah yang bertemu langsung masyarakat. Semoga ada manfaatnya bagi masyarakat,” siswi yang tak ingin disebutkan namanya.
Tentunya kegiatan ini semoga menjadi berkah bagi mereka yang melakukannya apalagi dilaksanakan di bulan Ramadan. Lebih dari itu, tentunya para siswa pun semakin mengerti tentang arti berbagi dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh mereka.***(Deffy)
Discussion about this post