BANDUNG, walimedia.com – Di provinsi Jawa barat dipastikan tidak ada desa siluman atau fiktif. Namun di Jabar terjadi sebaliknya, yakni terdapat enam desa yang menghilang dan tidak masuk dalam pendataan.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa), Dedi Sopandi menanggapi temuan Menkeu Sri Mulyani soal adanya desa-desa siluman. Munculnya desa siluman atau fiktif itu sendiri terkait adanya kucuran dana desa dari pemerintah pusat untuk percepaan pembangunan.
Menurut Dedi, sejak undang-undang mengenai dana desa diterbitkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) 8/2016 tentang Perubahan Kedua atas PP 60/2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN, belum pernah ada pemekaran desa baru. Saat ini jumlah desa di Jawa Barat mencapai 5.312.
“Kita di Jawa Barat sudah melakukan pendataan sebelum ada UU Desa. Dan sejak UU Desa ini disahkan, hingga sekarang belum ada lagi pemekaran desa,” kata Dedi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (12/11/2019).
Dengan tidak adanya pemekaran desa-desa baru yang dilakukan di di Jawa Barat, Dedi menyatakan tidak ada yang namanya desa fiktif. Sehingga, ungkapan yang menyebut desa-desa fiktif bermunculan untuk meraup kucuran dana desa tidak terjadi di Jawa Barat.
Namun Dedi menyebutkan, jika jumlah desa di Jawa Barat justru berkurang dengan adanya pembangunan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang. Dari pembangunan tersebut, terdapat enam desa yang harus terpaksa dipindahkan dan akhirnya hilang.
“Sebelumnya jumlah desa di Sumedang mencapai 276, sekarang hanya ada 270. Ini juga menunjukan di Jabar ini tidak ada desa hantu, karena yang ada juga desa hilang,” papar Dedi.(yon)
Discussion about this post