KBB I WALIMEDIA – Teknikal meeting Pengprov Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI ) Jabar bersama para Pengcab melahirkan keputusan untuk tetap melanjutkan pertandinga cabang olahraga gulat Porprov XIV/2022/ Jabar.. Keputusan untuk tetap melanjutkan pertandingan, jelas tak bisa mengobati rasa kecewa dari insan gulat Jabar
Teknikal Meeting yang dilakukan di arena gulat Porprov, Gedung Soedirman Pusdiklatpassus, Batujajar, KBB, Senin (14/11/2022) adalah untuk menyikapi Surat Keputusan No 134 KONI Jabar. SK No 134 ini tentang KONI Jawa Barat yang mengijinkan 7 atlet gulat Kota Bekasi untuk bertanding di Porprov Jabar 2022.
Menyikapi hal itu, Ketua Pengcab PGSI Kota Bandung Rendi Saputra mengatakan, pihaknya siap bertanding di Porprov Jabar 2022 meski sangat kecewa dengan KONI Jabar.
“Dengan keputusan yang diambil pada teknikal meeting, jelas Kota Bandung sudah tidak bisa protes lagi. Karena itulah kami akan melanjutkan pertandingan, meski disisi lain kami sangat kecewa dengan KONI Jabar yang mengesahkan 7 pemain asal Kota Bakasi untuk bertanding di arena Porprov ini,” ujar Rendy.
Rendi mengecam keras perbuatan yang dilakukan KONI Jabar dan Kota Bekasi. Karena itulah, ujar Rendy, harusnya Kota Bekasi mundur dari cabor gulat di Porprov, guna menjaga marwah Porprov itu sendiri.
“Jadi tujuh pegulat Kota Bekasi harus mundur dari Porprov Jabar 2022 Karena sudah tidak menghargai pembinaan. Jangan mentang-mentang punya power bisa seenaknya melakukan mutasi dari Jawa Timur dengan menabrak aturan yang ada,” ujar Rendy..
Di Porprov sendiri, Kota Bandung menargetkan 3 Medali Emas . yaitu gaya bebas berat 50 kilogram Putri atas nama Sonia, grego 60 kilogram putra atas nama M Rizal dan grego 55 kilogram putra atas nama Fendi.
Keputusan Dewan Hakim
Dikesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Barat Alfan Sulaeman merasa kecewa dengan putusan dewan hakim dengan mengesahkan 7 Pegulat Kota Bekasi.
“Keputusan dewan hakim sangat mengecewakan para pengurus Pengprov PGSI Jabar. Selama ini kami selalu mengawal,agar peraturan bisa dijalankan dengan benar. Tapi kenyataanya malah dilanggar KONI Jabar sendiri. Tentu hal ini membuat kecewa 25 Pengcab Kabupaten dan Kota se- Jawa Barat,” ujar Alfan.
Menurut Alfan, babak Kualifikasi (BK) adalah syarat mutlak yang mesti diikuti peserta Porprov. Dan itu adalah ketentuan wajib
“Benar lolos BK adalah syarat ikut Porprov. Kendati demikian karena PGSI adalah anggota KONI Jabar dan KONI sudah mengeluarkan keputusan yang kontroversi, maka saya tetap minta para perangkat pertandingan dan para pengurus jangan sampai memboikot acara pertandingan,” tegas Alfan seraya menamabhakn phaknya sedang mempelajari untuk banding ke BAORI. (den)
Discussion about this post