SUKABUMI, Walimedia.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi menjamin jika kebutuhan gas elpiji ukuran 3kg aman hingga lebaran nanti. Artinya, dipastikan tidak akan terjadi kelangkaan atau kekurangan.”Kami sudah melakukan koordinasi dengan Himpunan Pengusaha Minyak dan Gas (Hiswanamigas) terkait ketersediaan gas elpiji ukuran 3kg,”ujar Kepala Dinas Koperasi UMKM Perdagangan Perindutrian (Diskopdagrin) Kota Sukabumi Ayep Supriatna Jumat,(18/05).
Bahkan Aep mengklaim, jika di Kota Sukabumi melebihi kuota yang sudah disiapkan. Artinya, kuota yang jatah untuk wilayah Kota Sukabumi kadang-kadang di over ke daerah kabupaten.”Makanya setiap tahun saat menghadapi hari-hari besar, baik itu puasa ataupun lebaran gas itu tidak pernah langka,”aku Ayep.
Apalagi, lanjut Ayep setiap menghadapi momen seperti ini (lebaran) pihaknya selalu meminta jatah tambahan kebutuhan gas elpiji 3kg dari kebutuhan biasanya. Sedangkan kuota untuk Kota Sukabumi sendiri kata Ayep, mencapai 321.120 per bulan dengan jumlah 11 agen, tapi kadang-kadang turun diangka sekitar 299 ribu per bulanya.
Tapi untuk menghadapi puasa dan lebaran Ayep mengaku, sudah meminta tambah sebesar 200% dari jumlah kuota gas biasanya. Hal itu untuk menghindari kelangkaan akan kebutuhan gas elpiji 3kg tersebut.”Makanya saya menjamin, jika gas epiji ukuran 3kg di kota sukabumi tidak akan terjadi kelangkaan. Tapi kalau ada antrian di 11 agen tersebut wajar saja, yang penting barangnya ada,”ujar Ayep.
Jika nanti terjadi kelangkaan, Ayep mengaku akan langsung menghubungi pihak Hiswanamigas agar mereka secepatnya bisa menyediakan gas tersebut.”Jika terjadi kelangkaan atau tiba-tiba gas ukuran elpiji 3kg sulit ditemukan dan memebuat resah dimasyarakat., kita secepatnya hubungi pihak Hiswanamigas agar semuanya bisa dikendalikan dengan menurunkan langsung stok gas yang ada,”ujarnya.
Sementara itu berkaitan dengan perkembangan kebutuhan pokok dan barang strategis lainya, Ayep menjelaskan, jika komoditas harga daging ayam masih diangka Rp45 ribu per kilogramnya. Sedangkan daging sapi terjadi penuruna harga sebesar Rp10 ribu dari harga sebelumnya yang mencpai diangka Rp120 ribu sampai Rp130 ribu per kilogramnya.”Tapi dalam waktu dekat kedua komoditas tersebut harganya akan kembali normal, termasuk harga telur ayam,”ujarnya.
Yang jelas kata Ayep, sampai dengan saat ini barang-barang bahan pokok dan barang-barang penting strategis lainnya relatif stabil, serta fluktuasi harga masih dalam batas kewajaran. Begitu pula mengenai stok cukup tersedia, serta penyaluran dan pendistribusian barang-barang tersebut dalam kondisi aman dan lancar.”Kita selalu awasi terus mulai dari pendistribusian sampai dengan harga,”pungkasnya.
Ardan
Discussion about this post