BANDUNG I WALIMEDIA – Jelang Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) di Papua Oktober mendatang, atlet-atlet National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jabar terus mempersiapkan diri dengan tekad dan semangat mempertahankan gelar juara umum.
Tekad dan semangat itu pula yang terpantul pada sosok Suprianto – yang akrab dipanggil Joko. Pria 28 tahun asal Purwodadi ini merupakan atlet bulutangkis kontingen NPCI Jabar. Joko bakal tampil di kelas S6 (mini people) tunggal putra.
Ada hal unik dan menarik saat berbincang dengan Joko di Hotel Luxton Bandung, Senin (24/5/2021). Dia bertutur awalnya gagap bulutangkis, apalagi bicara ihwal skill maupun teknik individu. “Iya bener, saya tak punya kemampuan bermain bulutangkis. Tapi saya punya semangat untuk berlatih dan tekad untuk berkembang,” ujarnya dengan senyum sumringah.
Meski awalnya tak memiliki kemampuan bulutangkis, namun lima pelatih cabor bulutangkis NPCI Jabar ke Peparnas, yaitu Asep Solihin, Ade Agustiawan, Eko Saefudin, Ujang Suherlan dan Wahyu Hidayah, punya feeling istimewa di sosok Joko.
“Saya lihat Joko punya tekad kuat untuk maju, rajin berlatih dan punya stamina yang bagus. Walhasil dalam rentang waktu 1,5 bulan, kemampuan Joko sudah terlihat mumpuni,” ujar Asep Solihin yang ikut mendampingi Joko saat bincang dengan Walimedia.
Cabor bulutangkis di kelas S6 mini people tunggal putra, kontingen NPCI Jabar memang kekurangan atlet. Menurut Asep, dulu ada atlet dikelas itu, tapi sekarang sudah menghuni Pelatnas. “Praktis kita hanya bertumpu pada Joko. Mudah-mudahan dia mampu memberikan yang terbaik bagi kontingen NPCI Jabar,” ujar Asep.
Joko sendiri mengutarakan tekadnya untuk meraih medali emas. “Ini moment bersejarah bagi saya. Saya tak akan menyia-nyiakan kepercayaan yang telah diberikan. Pokoknya saya akan tampil habis-habisan membawa nama harum kontingen NPCI jabar,” tekadnya.
Let’s go Joko ! (den)
Discussion about this post