KABUPATEN BANDUNG I WALIMEDIA – Pelaksana Harian (Plh) Bupati Bandung A. Tisna Umaran mengatakan, ada tren hubungan antara pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berskala Mikro dengan tingkat zonasi risiko covid-19 di Kabupaten Bandung.
“Meskipun kita masih berada di zona oranye, tapi skornya mengarah pada zona kuning. PPKM Skala Mikro cukup efektif tekan sebaran covid-19 di Kabupaten Bandung,” ungkap Plh Bupati Tisna Umaran didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Ruli Hadiana di sela kegiatan monitoring pelaksanaan PPKM di Kantor Kecamatan Kutawaringin, Senin (22/2/2021).
Komite Kebijakan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar menilai, Kabupaten Bandung merupakan daerah dengan tingkat kepatuhan protokol kesehatan peringkat pertama di Jawa Barat.
Tisna mengatakan, capaian tersebut berkorelasi dengan peningkatan skor zona risiko Covid-19. Di mana skor naik dari 2,08 periode 1-7 Februari 2021, menjadi 2,22 pada periode 8-14 Februari 2021.
Kewenangan satuan tugas (satgas) penanganan pandemi, tuturnya, saat ini dititikberatkan di kewilayahan, baik di kecamatan maupun desa dan kelurahan.
“Aparat kewilayahan menginfomasikan bagaimana kegiatan di posko kecamatan, aktivitas di posko desa, juga bagaimana gerakan yustisi, dengan berbagai kendala yang dihadapi saat mendisiplinkan masyarakat. Kehadiran kami bukan untuk mengevaluasi, namun memberikan dukungan untuk memaksimalkan peran satgas kewilayahan,” ujar Tisna.
Ia berharap, dengan adanya gerakan satgas kewilayahan, masyarakat lebih disiplin, menyadari, kemudian merubah perilaku terkait penerapan protokol kesehatan. Sehingga bisa menekan angka sebaran covid-19 di Kabupaten Bandung.
“Yang terpenting, jangan kendor dan tidak bosan untuk bersama-sama mengingatkan masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan. Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas,” tegas Tisna. (alv/esa)
Discussion about this post