KAB BEKASI I WALIMEDIA – Profesi seorang masseur atau pemijat kadang luput dari pemberitaan. Fungsi masseur di satu tim, baik itu di klub atau di sebuah kontingen, boleh dibilang mutlak diperlukan untuk menangani cedera atlet sebelum atau usai bertanding.
Ketika pertandingan selesai, atlet kadang mengeluh soal kaki, tangan atau tubuh terasa seperti tertimpa balok. Bergerak tak enak, bernapas panjang susah, berjalanpun tak sanggup apalagi berlari. Persoalan lelah, pegal, capek, otot kram memang jadi bagian dari olahraga yang mesti diterima oleh siapapun yang menjalaninya, termasuk atlet tentunya.
Di Arena Peparda pun yang kini tengah berlangsung di Kabupaten Bekasi, peran serta seorang masseur sangat diperlukan. Salah seorang masseur yang mendapat tugas di Peparda adalah Usep Rahmat Sumirat. Sosok yang satu ini selalu siap kapan saja untuk menangani cedera otot di tim kontingen NPCI Kota Bandung.
Pria yang lahir di Bandung, 28 Maret 1973 ini mengatakan, sejauh ini dari cabang olahraga judo ada 8 atlet yang dipijat. Rata-rata cedera mereka ada ditangan dan kaki, Dan setelah dimereka “ditangani” Usep , entah kebetulan entah tidak, rata-rata ketika bertanding lagi mendapatkan medali emas.
“Mungkin kebetulan saja ya, setelah saya pijit, eh tiba-tiba mendapatkan medali emas. Cabor atletik juga yang dimulai hari ini (Jumat 25 November 2022), ada beberapa atlet yang sebelum bertanding di pijit dulu, dilurusin dulu otot-ototnya supaya bagus dan tidak tegang,” ujar suami dari Teti Daryanti dan ayah satu anak ini.
Gober
Ihwal rasa bangga dan gembira berkaitan dengan profesinya sebagai masseur, Usep mengatakan rada bangga dan gembira muncul saat atlet yang dipijatnya mendapatkan medali emas.
“Sesaat sebelum bertanding dipijit saya dulu. Kemudian setelah bertanding mendapatkan medali emas. Ini bagi saya satu kegembiraan yang luar biasa,” ujar Usep yang sudah 10 tahun berpengalaman jadi masseur.
Sebelum ditunjuk jadi masseur di Peparda VI Usep juga sempat jadi masseur di PON Papua beberapa waktu lalu dan beberapa event Porda. Bahkan untuk Peparnas di Medan nanti, jauh-jauh haru Usep pun sudah ditunjuk jadi masseur.
Usep yang sehari-harinya bekerja di tim Gorong-gorong dan Kebersihan (Gober) Kelurahan Panjunan, Kota Bandung ternyata pernah pula jadi atlet di cabor catur dan tampil di beberapa Kejurda Catur. Namun ternyata menurut penuturan Usep, profesi jadi masseur mampu menggeser profesi awalnya sebagai atlet catur.
“Mungkin ini sudah menjadi perjalanan hidup saya. Tidak jadi atlet tapi jadi masseur. Dan saya menikmatinya,”tutur Usep dengan raut muka sarat rasa bangga. (den)
kelahiran Bandung 1973 28 Maret
Discussion about this post