JAKARTA I WALIMEDIA – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong The Hallway yang sebelumnya adalah Pasar Kosambi Bandung, Jawa Barat, diubah dan dikembangkan menjadi wadah berkreasi anak muda di kota tersebut.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu (5/4/2021), mengaku terkejut dan bangga dengan perubahan Pasar Kosambi yang semula dikenal sebagai pasar tradisional yang becek dan kumuh kini berubah menjadi The Hallway, tempat nongkrong kaum milenial kreatif.
“Sekarang lebih enak, lebih custom, cocok untuk dikunjungi generasi milenial,” kata Teten, saat berkeliling di The Hallway ditemani Staf Khusus Presiden RI Putri Tanjung dan Founder The Hallway Rilly Robbi Gusadi.
Nama pasar yang sudah terbengkalai selama 15 tahun itu pun berubah kekinian bergaya jiwa muda menjadi The Hallway.
Teten mengakui Kota Bandung memang tidak ada habis-habisnya untuk membuat sesuatu yang inovasi dan unik. “The Hallway menjadi bukti hadirnya Creative Space yang menjadi salah satu daya tarik kaum muda,” kata Teten.
Oleh karena itu, Teten semakin yakin bahwa peta persaingan dunia usaha ke depan akan dimenangkan oleh mereka yang kreatif dan kolaboratif.
“Dan ingat, jangan pernah membuang barang tua. Terbukti, Pasar Kosambi bisa berinkarnasi menjadi The Hallway,” kata Teten.
Sementara Putri Tanjung pun tak bisa menutupi kekagumannya. “The Hallway benar-benar enterpreneur mindset, sebuah kreatifitas yang luar biasa, dan punya keunikan tersendiri,” kata Putri.
Bagi Putri, The Hallway merupakan wadah yang potensial bagi UKM kreatif di Bandung. “Tempat seperti ini harus ada dimana-mana, sebagai wadah UKM kreatif anak muda,” ujar Putri.
Kini, The Hallway yang mulai beroperasi pada 2019 kini sudah dilengkapi 77 toko dan terisi 52 tenant, terdiri dari kuliner, fesyen, dan hobbies seperti sepeda, dekorasi, hingga barbershop. “Tahap berikutnya, tenant kami akan sebanyak 140 UKM kreatif,” ungkap Robbi.
The Hallway juga ditata dengan sangat kreatif dan unik dengan desain interior toko yang dibuat kekinian, mulai dari penyusunan tempat, pencahayaan lampu, kursi, dan sebagainya.
“Untuk menghidupkan suasana The Hallway, kami sudah mempersiapkan berbagai event. Mulai dari event musik, fashion show, seni rupa dan table manner yang dihadirkan chef terkenal,” kata Robbi.
Robbi menambahkan The Hallway membidik pangsa pasar kaum milenial berusia 18-35 tahun. “Kami bercita-cita The Hallway menjadi destinasi tak hanya turis domestik, melainkan juga turis mancanegara,” ucap Robbi.
Ia menyebutkan bahwa omzet The Hallway sudah mencapai Rp500 juta hingga Rp700 juta per bulan. (web/esa)
Discussion about this post