BANDUNG, WM — Demi terus menjaga kebersihan kota, PD kebersihan, Satpol PP serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) akan terus melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) melalui program “Tewak Nu Miceun Runtah” atau bisa diartikan tangkap yang membuang sampah sembarang.
Program ini akan dilakukan di lokasi-lokasi yang dinilai rawan warga membuang sampah sembarangan. Sejumlah titik tersebut di antaranya, seputaran Jalan Cihampelas, RE Martadinata dan Merdeka (BIP), Oto Iskandar Dinata, dan Cibaduyut. Hal ini juga dilakukan di sejumlah kawasan tujuan wisata di Kota Bandung.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu amanat Perda Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan. Jika terdapat masyarakat yang tertangkap langsung membuang sampah, maka akan dikenakan sanksi atau denda paksa tergantung kesalahan.
Hal itu seperti yang dilakukan pada Selasa (20/2/2018) malam. Petugas sempat berjaga di kawasan Cihampelas. Selain berjaga, petugas juga menyisir kawasan tersebut. Hasilnya, petugas melihat tumpukan sampah yang diduga berasal dari salah satu kedai minuman di sisi Cihampelas Walk. Karena pemilik kedai tidak ada di lokasi, petugas langsung mendata dan memastikan pemilik kedai akan dikenakan sanksi.
Menurut Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung, Deni Nurdyana, sebanyak 15 orang telah disiapkan untuk beroperasi sejak malam hingga pagi hari. Selain itu, untuk mempermudah kegiatan maka PD kebersihan pun mempersiapkan armada dengan kendaraan bermotor khusus untuk melakukan tindakan.
“Biasanya yang membuang sampah sembarang di pinggir jalan itu sekitar pukul 24.00 WIB sampai subuh.. Untuk meminimalisir aktifitas itu, maka disiapkan pasukan untuk menjaga agar tidak ada satupun warga yang membuang sampah seenaknya,” tegas Deni ditemui di Jalan Cihampelas, Selasa (20/2/2018) malam.
Selain melakukan penindakan, DLHK dan PD kebersihan sebenarnya telah melakukan tindakan preventif. Salah satunya dengan menyediakan tempat sampah depan gang atau jalan kecil. Hal tersebut difasilitasi agar warga tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke sungai.
Menurut Deni, kegiatan tersebut juga salah satu upaya mendukung program pemerintah pusat Citarum Harum. Termasuk untuk mempertahankan predikat Kota Bandung sebagai peraih Adipura.
“Kegiatan ini bukan hanya di pinggir jalan saja, melainkan sungai pun kita jaga agar aliran air menjadi lebih lancar. Begitu juga untuk mempertahankan juara Adipura. Kita harap tahun ini harus mendapatkan penilaian Adipura Paripurna yang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” akunya. **
Discussion about this post