BANDUNG I WALIMEDIA – Gelaran PON XXI tahun 2024 di Aceh dan Sumatera Utara masih lebih dari setahun lagi. Namun KONI Jabar nampaknya sudah melakukan gerak cepat.
Hal itu terlihat saat Ketua Harian KONI Jabar Brigjen.(Purn) Dr. Arief Prayitno,SI.P, SH, M.Hum berkunjung ke salah satu daerah tuan rumah PON, yakni Provinsi Banda Aceh pada 12 Maret lalu. Arif Didampingi Wakil Ketua II KONI Jabar Dr. Yunyun Yudiana, MPd, Dwiono Agus Rahardjo dan Busro.
Hal yang paling utama dilakukan saat berkunjung ke Banda Aceh tentunya melakukan koordinasi dengan Panitia Besar (PB) PON XXI tahun 2024.
“Selain melakukan koordinasi, kita juga meninjau Batalyon Infanteri 112/Raider sekaligus bertemu dengan Kasdam Iskandar Muda. selanjutnya bertemu dengan PB PON, Ketua KONI Provinsi Aceh serta Paguyuban Masyarakat Sunda (Parasunda),” ujar Arief Prayitno.
Masyarakat Sunda di Aceh, tutur Arief siap membantu sebagai suporter dan memberi dukungan di setiap venue ketika atlet Jabar bertanding. Arief juga mengatakan bakal mengantisipasi pergantian tempat pertandingan.
“Ada beberapa cabor disarankan untuk pindah. Contohnya cabor layar, cabor ini disarankan pindah dari Sabang ke Banda Aceh. Selain cabor layar, beberapa cabor lainpun disarankan pindah diantaranya paralayang dan arung jeram,” ujar Arief.
Bersama pengurus KONI Jabar lainnya, Arief berkunjung ke tiga kota, antara lain Banda Aceh, Aceh Besar dan Sabang. Banda Aceh sendiri akan menjadi tuan rumah 33 cabor digelaran PON XXI.
“Kami juga melakukan kunjungan ke venue angkat besi dan atletik. Dalam penilaian kami fasilitas di dua cabor ini cukup refresentatif dan normatif. Dan perlu digaris bawahi bahwa KONI jabar baru satu-satunya provinsi yang datang berkunjung ke Banda Aceh kaitannya dengan PON,” ungkap Arief.
Puas
Arief mengatakan, semua kunjungan ke Aceh sudah dilaporkan ke Ketua Umum KONI Jabar.
“Alhamdulilah Pak Ketua Umum merasa puas karena data-data hasil kunjungan ke Aceh lengkap, dari mulai transportasi, akomodasi serta peninjuan venue. Dengan beberapa pihak hotelpun sudah berkomunikasi dan sudah final, tinggal menunggu MoU saja,” papar Arief.
Menurut Arief cabor dayung jaraknya agak jauh dari Banda Aceh dan tentu harus terpisah, dan satu-satunya hotel yang dekat dengan tempat pertandingan dayung sudah di booking.
“Ini tentu saja merupakan salah satu keuntungan kita datang duluan. Nanti pada saatnya bakal banyak kontingen yang mengambil rumah penduduk. Bagi saya yang penting seluruh kontingen Jabar bisa terlayani dengan baik ,” ujar Arief. (den)
Discussion about this post