BANDUNG I WALIMEDIA – Bukan di Gedung mewah atau ditempat eksklusif lainnya, namun cukup disamping lintasan trek GOR Pajajaran. Ditempat inilah, Jumat (2/9/2022) Dr. M. Budiana, S.IP., M.Si mendeklarasikan diri sebagai bakal calon (balon) Ketua Umum KONI Jawa Barat periode 2022-2026
Dipandu Sekretaris I KONI Jabar Aan Johana yang juga salah seorang tim pemenangan M. Budiana, jalannya deklarasii berjalan sederhana namun penuh makna. Menurut Aan, calon ketua umum KONI Jabar mendatang mendapat tantangan yang sangat besar.
“Bagaimana misalnya Jabar berupaya untuk mencetak hattrick di PON. Jadi apapun yang dilakukan kepengurusan mendatang, outputnya tetap prestasi. Ini tentu butuh teamwork yang solid. Bagi kami, Pak Budiana adalah sosok yang tepat untuk menjawab tantangan itu semua,” ujar Aan.
Sebagai figur yang diusung dari intern KONI Jabar, Budiana menekankan pentingnya visi dan misi yang akseptable dan akuntable yang harus dipahami KONIDA. Tantangan lainnya adalah fenomena 30 persen atlet berprestasi akan hilang di pentas PON mendatang.
“Saya selalu melihat keberhasilan Pak Ahmad Saefudin sebagai Ketua Umum KONI Jabar yang kini masih menjabat. Bagi saya keberhasilan itu alat ukurnya adalah juara dua kali PON. Oleh karena itulah jika Allah mengijinkan saya terpilih maka saya akan menghadirkan pengurus yang ahli dibidangnya,” ujar Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pasundan ini.
Bagi sosok akademisi dan politisi ini, gong pendeklarasian dirinya sebagai balon ketum KONI Jabar dilakukan setelah ihtar mencari doa Ibu, dan tentu saja doa kepada Allah SWT. Selain itu juga ada semacam “warning” dari Ketum KONI Jabar Ahmad Saefudin bahwa dirinya harus mampu menyeimbangkan pola gerak antara pencalonan dan kapasitasnya sebagai ketua Pengurus Pusat (PP) Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang bakal digelar November mendatang.
“Jadi hal-hal seperti itulah yang membuat saya agak belakangan maju dibanding balon lainnya. Maju sekaligus mendeklarasikan diri sebagai balon ketum KONI Jabar,” ungkap pria kelahiran Purwakarta, 2 April 1970 ini.
Terkait dukungan dari anggota KONI Jabar sebagai bekal maju pada konstelasi pemilihan
Ketua Umum, Budiana mengaku sudah mengantonginya. Beberapa cabang olahraga, KONI
Kota/Kabupaten, hingga badan fungsional sudah menyatakan kesiapan memberikan
dukungan.
“Kesiapan saya maju sebagai Ketua Umum KONI Jabar masa bakti 2022–2026 pun
berawal dari dorongan teman–teman dari cabor, KONI daerah, serta badan fungsional. Yang pasti
akan saya ungkapkan saat nanti pada proses pendaftaran,” tegas Budiana yang saat ini juga
menjabat sebagai Ketua harian cabang olahraga E Sport Jawa Barat ini.
Kolaborasi dan Akselerasi
Sebagai ketua PP Porprov, Budiana jelas punya nilai tambah dikaitkan dengan pencalonan dirinya sebagai ketum KONI Jabar. Dengan segala dinamika yang terjadi, Budiana dituntut bekerja keras untuk menyelesaikan semua permasalahan yang terjadi menjelang Porprov. Terakhir permasalahan yang timbul adalah di KONI KBB. Namun sekarang permasalahan sudah clear.
Budiana mengatakan, akan melakukan konsep door to door kepada para pemilik suara kaitannya dengan pencalonan dirinya. Namun itu akan dilakukan secara kemanusiaan dan beretika.
“Semua akan saya laksanakan dengan penuh etika. Saya tidak akan memaksanakan diri ke KONIDA-_KONIDA. Dan saya berharap Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI Jabar bisa berjalan dengan baik. Mari kita berkompetisi secara sehat dan fair play,” kata Budiana.
Dimata para ketua Konida dan pengurus KONI Jabar yang hadir di acara deklarasi, Budiana memang sosok yang tepat untuk memimpin KONI Jabar kedepan. Sebagai balon yang diusung dari intern KONI Jabar, Budiana sudah mengetahui betul “mengelola” KONI jabar. Budianapun dinilai mampu berkolaborasi dan berakselerasi dengan pemerintah provinsi Jabar.
“Kami harus hadir sebagai mitra pemerintah. Jadi siapapun yang memimpin KONI Jabar nanti, harus mampu menjalin kebersamaan yang harmonis dengan pemerintah, harus on the track,” tegas Budiana. (den)
Discussion about this post