DEPOK, Walimedia.com – Debat Publik ke-2 pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat diuji para pengecut dan pecundang. Para pengecut dan pecundang itu mencoba membuat masyarakat ketakutan dengan menebar teror dan berita bohong. Mereka tidak bisa hidup berkompetisi dalam alam demokrasi. Namun teror itu dipastikan tidak akan pernah terwujud di Indonesia khususnya di Jawa Barat. Buktinya, kegiatan debat publik tidak jauh atau sekitar satu atau dua kilometer dari Mako Brimob Kelapa Dua yang sempat terjadi kericuhan dengan melibatkan tahanan teroris dan menimbulkan korban jiwa.
Hal itu dikemukakan Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat saat menyampaikan pidato pembukaan Debat Publik ke-2 Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat di Balairung Universitas Indonesia Depok, Senin malam (14/5).
Dikatakan Yayat, kejadian di Mako Brimob dan daerah lain di Indonesia tidak berpengaruh apa pun, terutama terhadap proses demokrasi di Jawa Barat. “Buktinya, kegiatan debat tidak bisa dipermainkan kelompok kecil yang mengatasnamakan kebenaran,” katanya.
Yayat bahkan menilai, meski kompetisi pilgub sangat sengit dan kompetitif, semua Paslon tidak pernah meninggalkan silaturahmi. “Perbedaan tidak membuat tali silaturahmi putus,” ujarnya.
Kegiatan yang disiarkan secara langsung oleh iNews TV, Trans Media, Trans 7, dan CNN serta live streaming CNN Indonesia.com dan detik.com itu dimeriahkan art performance setiap paslon.
Tema yang diangkat meliputi lingkungan hidup, sumber daya alam, energi, pangan, pertanian, kelautan, kehutanan, dan pertambangan, dengan moderator Annisa Dasuki dan Alfito Dianova Ginting. Sedangkan tim perumus tetap seperti debat pertama
Fk
Discussion about this post