BANDUNG | WALIMEDIA – Tahun 2020 merupakan tahun penuh tantangan bagi pelaku usaha di seluruh dunia. Pertumbuhan minus terjadi di berbagai belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. Pada Kuartal II 2020, catatan pertumbuhan ekonomi nasional minus 5,32%. Pertumbuhan minus ini diproyeksikan masih akan terjadi di Kuartal III, namun demikian, perkiraan Lembaga ekonomi dunia menyebut Kuartal III akan lebih baik dibandingkan sebelumnya hal ini terlihat dari beberapa indikator ekonomi yang telah menunjukan perbaikan.
Sektor perbankan yang menjadi salah satu indikator vital perekonomian juga mengalami perlambatan pertumbuhan. Macetnya roda perekonomian membuat aktivitas usaha jasa dan layanan keuangan perbankan sangat terimbas. Hanya sebagian kecil perbankan yang mampu memperkuat eksistensinya dengan menorehkan catatan positif sepanjang tahun 2020.
Satu dari sebagian kecil perbankan tersebut adalah bank bjb. Sedari mula tahun berjalan, bisnis yang dilakoni perseroan mampu melenggang di jalan pertumbuhan. Pada Triwulan 1, bank bjb berhasil memperoleh laba Rp418 miliar. Capaian positif tersebut diikuti penambahan nilai aset yang tercatat sebesar Rp123 triliun atau tumbuh sebesar 4,5% year on year (y-o-y) dan kredit yang tumbuh 9,1% y-o-y menjadi Rp82,7 triliun.
Pada Triwulan II 2020, laba bersih bank bjb meningkat menjadi Rp808 miliar. Total nilai aset yang dimiliki bank bjb pun tumbuh menjadi Rp125,3 triliun. Penyaluran kredit juga tumbuh 9,8% y-o-y menjadi Rp85,8 triliun. Pada Triwulan III 2020 bank bjb secara konsolidasi berhasil memperoleh laba bersih Rp1,2 triliun atau tumbuh 5,9% y-o-y. Nilai aset bank bjb juga tumbuh sebesar 19,4% y-o-y menjadi Rp147,6 triliun. Penyaluran kredit yang menjadi profit driver pada Triwulan III 2020 tumbuh 8,7% y-o-y dengan nilai total Rp88,9 triliun.
Pertumbuhan kredit bank bjb selalu berada di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional yang berada di kisaran 1,04% per Agutus 2020. Selain itu, capaian nilai aset bank bjb tercatat merupakan yang tertinggi di antara 26 bank daerah di seluruh Indonesia.
Rapor kinerja istimewa bank bjb ini membuat perusahaan diganjar beragam rupa penghargaan bergengsi. Salah satu yang teranyar, bank bjb dianugerahi penghargaan sebagai The Strongest Regional Bank oleh CNBC Indonesia. Penghargaan sebagai bank daerah terkuat ini diberikan kepada bank bjb pada pekan terakhir September 2020.
“Penghargaan ini akan menjadi pembuktian tersendiri atas kerja keras bank bjb dalam mempertahankan kinerja terbaik sekaligus memberikan kontribusi semaksimal mungkin bagi perkembangan daerah. Kami juga akan berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi bank bjb sebagai salah satu perbankan terbaik. Di sisi lain, bank bjb akan terus bersinergi dengan BPD lainnya agar dapat berkembang bersama dan selalu berpartisipasi dalam membangun daerah masing-masing, serta mengembalikan pertumbuhan ekonomi yang saat ini sedang terpuruk karena pandemi,” kata Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi.
Penghargaan The Best Regional Bank ini diperoleh tidak lain berkat pencapain perseroan yang sanggup menorehkan rapor kinerja istimewa dengan catatan pertumbuhan positif di tengah badai pandemi. Torehan ini semakin mempertegas eksistensi bank bjb di kancah industri keuangan nasional. Sebagai salah satu bank elit nasional, bank bjb telah berpengalaman menghadapi berbagai guncangan krisis di tengah usianya yang telah menginjak usia 65 tahun dalam berkiprah di industri keuangan perbankan.
Beragam capaian positif ini tidak terlepas dari strategi perbankan yang dirancang fleksibel dalam menghadapi dinamika perekonomian. Buktinya bank bjb mampu memanfaatkan momentum penuh tantangan di masa pandemi COVID-19 dengan langkah yang meyakinkan.
“Pertumbuhan positif ini adalah hal yang sangat patut disyukuri di tengah situasi penuh tantangan ini. Di sisi lain, pencapaian ini juga merupakan perwujudan kematangan bank bjb dalam menghadapi situasi penuh tekanan, yang diperoleh sebagai buah dari kerja keras dan implementasi strategi serta visi adaptasi perseroan dalam menyongsong perubahan,” ujar Yuddy.
bank bjb mencatatkan kontribusi positif dalam mendorong berbagai upaya pemulihan ekonomi yang diinisiasi pemerintah. Hingga 20 Oktober 2020, bank bjb sudah berhasil mengalirkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp5,3 triliun. Angka ini telah melampaui target leverage dua kali lipat dana PEN yang dititipkan Kementerian Keuangan kepada bank bjb sebesar Rp2,5 triliun.
Seiring dengan itu, sampai dengan September 2020 bank bjb telah melakukan restrukturisasi kredit debitur terdampak pandemi COVID-19 dengan total nilai Rp2,7 triliun. Gelontoran stimulasi ini diberikan sambil tetap mempertahankan kualitas kredit terjaga baik.
Ragam perolehan positif ini semakin membuat bank bjb percaya diri menghadapi sisa masa kuartal akhir 2020. Kepercayaan diri ini tidak bisa dilepaskan strategi ulung perseroan yang fokus berinvestasi pada pengembangan infrastruktur digital sejak awal tahun. Digitalisasi layanan perbankan ini meliputi pembaruan pada aplikasi mobile banking bjb DIGI, penyertaan teknologi QRIS, dan uang elektronik perseroan bjb DigiCash.
Dengan situasi berjalan ini, bank bjb semakin optimis dan percaya diri menghadapi kuartal akhir di penghujung tahun 2020. Perseroan memastikan aktivitas bisnis ekspansif tidak akan mengendur demi mengakselerasi target-target dan menjaga ritme usaha yang juga diarahkan agar terus berkontribusi terhadap kebangkitan ekonomi nasional. *
Discussion about this post