BANDUNG | WALIMEDIA.ID, -Gubernur Jawa Barat (Jabar) terpilih periode 2025-2030, Dedi Mulyadi melarang sekolah dijadikan ladang bisni dan menyelenggarakan kegiatan yang didalamnya ada unsur pungutan terhadap siswa, seperti halnya kegiatan study tour dan renang.
Larangan ini berlaku bagi sekolah di Jawa Barat (Jabar), mulai dari tingkat Sekolah dasar (SD), SMA/SMK, termasuk Madrasah Aliyah (MA).
“Sekolah jangan jadi ladang untuk melakukan proses transaksi perdagangan,”kata Dedi Mulyadi dalam unggahan video di media sosial Instagram (ig), Jum’at, (7 Februari 2025).
Menurut Kang Dedi, sekolah yang dijadikan ladang untuk melakukan proses transaksi perdagangan, seperti menjual buku, LKS (lembar kerja sekolah), seragam atau study tour, akan menimbulkan kecurigaan-kecurigaan hingga akhirnya berdampak pada psikologi guru.
“Kegiatan-kegiatan yang didalam terdapat pungutan akan menimbulkan kecurigaan dan berdampak bagi tekanan psikologi para guru,”katanya lewat akun pribadi @dedimulyadi7.
Sementara kepada para guru, Kang Dedi tidak membolehkan untuk melakukan kegiatan-kegiatan media sosial (medsos) yang tidak ada kaitannya dengan urusan pendidikan.
Ia memisalkan guru yang tiba-tiba joged-joged di ruang kelas, memperlihatkan baju dan sepatu yang dipakainya, atau bahkan memperlihatkan kecantikannya dengan maksud untuk menarik perhatian netizen.
“Menurut saya (kegiatan) itu tidak penting. Fokuskan guru pada apa yang menjadi kebutuhan dari siswa-siswa dan memposting kegiatan siswa,yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.dan semakin merangsang siswa untuk kreatif di sekolah,”kata Kang Dedi.
“Mari kita bersama-sama menata pendidikan yang lebih baik dengan satu komitmen dengan saya bahwa anggaran bantuan provinsi untuk sekolah-sekolah akan difokuskan pada apa yang menjadi kebutuhan di sekolah, bukan kegiatan-kegiatan dengan tujuan lain,”katanya.(*)
Discussion about this post