BANDUNG, WM – Sebanyak 21 ribu ton lebih Beras Sejahtera (Rastra) kembali disalurkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ke 18 Kabupaten. Bansos Rastra ini merupakan penyaluran tahap kedua setelah pada bulan Januari lalu jumlah yang sama juga telah disalurkan.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) melepas langsung pemberangkatan lima truk pengangkut beras dan menyerahkan simbolis Bansos Rastra kepada empat orang perwakilan Keluarga Penerima Manfaat (KPM), di halaman rumah dinas Gedung Pakuan Kota Bandung, Senin (05/03/2018).
“Ini yang kedua, jumlah yang pertama kan 21 ribu ton lebih hampir 22 ribu ton, yang kedua jumlahnya juga sama. Ini terus kita salurkan,” ujar Aher.
Dari bantuan ini, setiap KPM mendapatkan 10 kg beras perbulan tanpa harga tebus. Aher mengatakan, akurasi data KPM di tiap daerah harus terus dilakukan mengingat pergeseran data terus terjadi setiap saat. Sebab boleh jadi perubahan tersebut akibat dari hasil program PKH dan program pengentasan kemiskinan lainnya yang membuat masyarakat menjadi tidak berhak menerima bantuan Rastra.
“Tentu di lapangan harus ada akurasi data karena pergeseran data itu terus terjadi, boleh jadi perubahannya itu adalah penerima rastra yang dengan program PKH dan program pengentasan kemiskinan lainnya kemudian dia berhasil maka tidak berhak lagi menerima Bansos Rastra, jadi rastra ini datanya bisa berubah,” katanya.
Aher berharap, perubahan data KPM itu lebih besar angka dari tidak mampu ke mampunya, hal ini menandakan program pengentasan kemiskinan telah berhasil.
“Sebaliknya juga ada orang yang jatuh miskin padahal sebelumnya dia mampu, mudah-mudahan perubahan angka dari tidak mampu ke mampu lebih besar daripada mampu ke tidak mampu, disitu berarti ada margin kan ada selisih, nah selisih itulah hasil tanda suksesnya program,” jelas Aher.
Dari 21 ribu ton lebih Bansos Rastra yang disalurkan ke 18 Kabupaten ini, masing-masing daerah mendapatkan jumlah yang berbera tergantung pada tingkat kemiskinan di daerah. Paling banyak penerima Bansos Rastra yaitu Kabupaten Cianjur dan Ciamis.
“Porsinya disesuaikan dengan kebutuhan, tergantung pada tingkat kemiskinan di daerah. Paling banyak di Cianjur dan Ciamis. Sementara Karawang, Indramayu, Cirebon lebih sedikit jumlah penerimanya,” ucap Aher.
Sampai saat ini pendistribusian Rastra ke tiap daerah terbilang lancar dan tepat waktu. Hal ini karena didukung infrastruktur jalan yang baik hingga ke pelosok pedesaan. Aher berharap, masyarakat harus menerima dan menggunakan Bansos Rastra ini dengan baik. Disaat yang sama bantuan ini juga akan mengakselerasi pengentasan kemiskinan. Ia pun meminta masyarakat untuk tidak mengandalkan dari bantuan Rastra karena akan membuat masyarakat tidak bekerja keras dan mandiri.
“Saya harap tiap daerah juga berlomba untuk mengurangi jumlah KPM nya, saya minta khusus ke Bupati dan dengan berbagai programnya,” harap Aher.
Salah seorang penerima Bansos Rastra yang berasal dari Kabupaten Bandung Barat, Arifin, mengaku bersukur mendapatkan bantuan Rastra yang menurutnya cukup membantu memenuhi kebutuhan pangan keluarganya.
“Bantuan seperti ini saya rasa bagus karena masih banyak masyarakat menengah ke bawah yang masih membutuhkan, dengan adanya Bansos Rastra ini cukup terbantu,” ujarnya.
Kualitas berasnya sendiri menurut Arifin cukup baik dan sangat layak untuk dikonsumsi.
“Kualitas berasnya bagus. Alhamdulillah bantuan 10 kg beras ini sangat bermanfaat intuk keluarga,” katanya. (Nr)
Discussion about this post