BANDUNG | WALIMEDIA – Pemerintah Kota Bandung terus mendorong para pengelola mal dan pusat perbelanjaan untuk memberlakukan protokol kesehatan. Mulai dari menjaga jarak sampai kebersihan seperti cuci tangan, penyediaan hand sanitizer sampai cek suhu tubuh.
Hal ini dimaksudkan agar para pengelola mal dan pusat perbelanjaan siap jika suatu saat diizinkan kembali beroperasi.
Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna menegaskan, sebagai upaya menekan penyebaran virus corona, perlunya komitmen dari setiap pengelola mal untuk mengontrol pergerakan sampai jumlah pengunjung.
“Seperti pintu masuk mal, pintu masuk parkiran sampai etika dalam physical distancing itu harus diterapkan,” ujarnya di sela-sela mal di Jalan Pasirkaliki, Rabu (3/6/2020).
Sisi teknis, Ema menegaskan agar tempat fesyen untuk memperketat pengunjung dengan mengecek suhu tubuh, jumlah pengunjung sampai perlunya kasir yang siap untuk melayani.
“Kasir itu jangan hanya 1 atau 2, tapi lebih banyak lebih baik supaya tidak antre,” katanya.
Sedangkan untuk lift, Ema juga meminta berjarak dan tidak saling berhadapan. “Lift dan eskalator juga harus berjarak, ada petugas lebih baik. Sehingga mengatur pergerakan ketika masuk dan naik eskalator,” tuturnya.
Untuk petugas mal yang berjaga, ia katakan untuk menggunakan masker, fesil dan sarung tangan yang lengkap.
“Petugas harus lengkap alatnya, sehingga aman untuk berinteraksi ketika ada pengunjung,” kata Ema. (yan)
Discussion about this post