SUKABUMI, walimedia.com. Laju perkembangan investasi di Kota Sukabumi sampai akhir juni mencapai Rp181,373,503,004 dengan jumlah 335 perusahaan.”Kami yakin di akhir tahun nanti target yang sudah ditentukan bisa terpenuhi. Atau bisa saja melampaui seperti tahun sebelumnya,”ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Sukabumi Beni Haerani didampingi Kasubid Promosi dan Kerjasama Emi Supartini. Sabtu,(07/07).
Dari jumlah investasi sampai pertengahan tahun ini, lanjut Beni, terserap 335 tenaga kerja, terdiri dari mikro sebanyak 47, perusahaan kecil sebanyak 249, perusahaan menengah berjumlah 360, dan perusahaan besar ada 3.”Adanya investasi, tentu saja berdampak kepada perekrutan tenaga kerja. Alhamdulillah walaupun hanya 335 setidaknya bisa membantu tingkat pengangguran di kota sukabumi,”terangnya.
Yang terpenting lanjut Beni, memberikan pelayanan yang baik kepada pelaku investasi, serta mempermudah semua proses perijininan. Asal, kata Beni, permohonan ijin yang diajukan sesuai dengan persyaratan.”Bukan itu saja, kita juga harus meyakini mereka (investor) bahwa dengan menanamkan modalnya di Kota Sukabumi mereka juga aman dan nyaman,”terangnya.
Apalagi tambah Beni, adanya investor maka akan tercipta lapangan kerja yang baru.”Kami tidak berpikir hanya administrasi saja ketika investor akan menanamkan modalnya, tapi kami juga harus berpikir saudara-saudara kita. Maksudnya, akan terbuka lapangan kerja untuk mereka,”imbuhnya.
Kota Sukabumi sendiri lanjut Beni, hanya bisa ditempati oleh indutri non polutan dan sektor industri pengolahan berskala kecil dan menengah. Sementara investasi yang masuk itu masih seputar jasa perdagangan, sesuai dengan visi Kota Sukabumi.”Investasi di Kota Sukabumi itu masih disektor properti, mungkin anggapan investor properti lebih menjanjikan. Sedangkan industrinya sendiri masih didominasi oleh sektor pengolahan makanan dan minuman, kayu olahan serta kerajinan tangan,”ujarnya.
Beni menjelasakan, peluang untuk berinvestasi di bidang perdagangan dan jasa di Kota Sukabumi masih bisa dimungkinkan, terutama untuk pembangunan pusat perdagangan di wilayah selatan, gedung perkantoran, perguruan tinggi. Selain itu kota sukabumi sampai dengan saat ini menjadi salah satu pusat perdagangan serta menjadi daerah tujuan bagi masyarakat di luar kota sukabumi.”Dan yang menjadi daya dukung untuk berinvestasi di sektor tersebut meliputi, ketersediaan lahan,sarana infrastuktur, ketersediaan sumber daya manusia. Selain itu sektor perdagangan dan jasa ditunjang oleh lengkapnya lembaga keuangan bank dan non bank,”terangnya.
Investasi juga, lanjut Beni, tidak lepas dari pembangunan. Sesuai dengan Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Yaitu, mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah. Dan diyakini juga akan meningkatkan roda perekonomian dan pendapatan berkapita juga secara otomatis juga akan ikut naik.”Investasi atau penanaman modal merupakan salah satu variabel yang penting dalam sebuah perekonomian. Karena, investasi dapat mendorong pertambahan pendapatan nasional secara berlipat ganda lewat proses multiplier. Yang jelas, kebijakan penanaman modal mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi penanaman modal, untuk penguatan daya saing perekonomian mempercepat peningkatan penanaman modal,”pungkas Beni.
Ardan
Discussion about this post