BANDUNG, (WM) – Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu saat berkunjung ke sentra industri kain rajut di Gang Masjid, Jalan Ibrahim Adjie, Kelurahan Binong Jati, Kecamatan Batununggal, Jabar, Selasa (20/2/2018) siang. Syaikhu sempat melihat proses pembuatan kain rajut di tiga lokasi. Sebelum masuk ke industri rumahan, ia sempat mendapat kenang-kenangan berupa syal rajut berlambang bendera Palestina.
Syaikhu Setibanya di lokasi , cawagub nomor urut 3 itu langsung mengunjungi 2 tempat pembuatan rajut. Dia berdialog dengan pemilik industri rajut dan warga. Menjelang azan dzuhur, Syaikhu langsung menepi ke sebuah masjid yang tak jauh dari tempatnya berkampanye menemui warga.
Dalam kesempatan tersebut, Syaikhu sempat mengisi tausyiah singkat. Ia berbicara di depan puluhan jemaah Masjid Miftahul Jannah.
Isi dari tausyiah kader PKS itu ialah menyoal soal pentingnya kesadaran umat terkait pembangunan ekonomi. Ia mendorong pengusaha rajut di Binong agar bisa berdaya saing. Untuk memilki daya saing dan mampu bertahan, kata dia, perlu peran pemerintah untuk membantu pengusaha kecil-menengah agar memilik daya saing.
“Tapi, secara realistis sulit perorangan bisa menjangkau sesuatu yang besar. Peran pemerintah daerah untuk bisa menghidupkan industri seperti memberikan akses. Menjadi perantara sumber-sumber penghidupan masyarakat luas. Agar terjamin kebutuhan industri tetap survive harga terjangkau dan terkendali,” ucap Syaikhu.
“Insya Allah kalau kiranya saya dan pak Sudrajat terpilih, kira melalui BUMD melakukan intervensi ketersediaan bahan baku yang terjangkau,” tandasnya
Selepas mengisi tausyiah di masjid, Syaikhu menjelaskan maksud dari isi ceramahnya, yaitu untuk menumbuhkan kesadaran di masyarakat mengenai pembangunan ekonomi. Pentingnya berekonomi, kata dia, telah dicontohkan oleh rasulullah.
“Sekarang kita mengiplementasikan apa yang dimohon Rasullah. Bagaimana meningkatkan indeks pendidikan, meningkatkan indek daya beli dan indeks kesehatan. Sehingga masyarakat ini bisa jadi berdaya,” tuturnya.
Disinggung apakah ceramahnya di masjid termasuk kampanye, Syaikhu mengaku tidak khawatir. Sebab, ia tidak menyampaikan visi dan misi, juga ajakan untuk memilih dirinya saat pencoblosan nanti.
“Enggak tahu. Itu anggapan. Kalau kampanye kan membagikan visi-misi, membagikan brosur,” ujar dia.
Rombongan Syaiku menutup kunjungan di sentra industri Binong itu dengan makan siang bersama warga. Ia memakan nasi liwet yang disajikan dengan alas daun pisang.(Fk/Nr)
Discussion about this post