SUKABUMI, Walimedia.com – Sampai dengan triwulan pertama, laju perkembangan perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan investasi yang masuk di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Sukabumi mencapai Rp130,722,789,563 dari target tahun ini mencapai Rp250 miliar.”Kami yakin sisa target sekitar Rp120 miliar bisa terpenuhi di akhir tahun nanti. Atau bisa saja melampaui seperti tahun sebelumnya,”ujar Kabid Penanaman Modal DPMPTSP Kota Sukabumi Endang Toib yang didampingi oleh Kasubid Promosi dan Kerjasama Emi Supartini. Rabu, (16/05)
Dari jumlah invetasi sampai triwulan pertama tersebut, lanjut Endang, terserap 1.288 tenaga kerja dengan jumlah 200 perusahaan, terdiri dari mikro sebanyak 26, perusahaan kecil sebanyak 151, perusahaan menengah berjumlah 20, dan perusahaan besar ada 3.”Adanya investasi, tentu saja berdampak kepada perekrutan tenaga kerja. Alhamdulillah walaupun hanya 1.288 setidaknya bisa membantu tingkat pengangguran,”terangnya.
Yang terpenting lanjut Endang, memberikan pelayanan yang baik kepada pelaku investasi, serta mempermudah semua proses perijininan. Asal, kata Endang, permohonan ijin yang diajukan sesuai dengan persyaratan.”Bukan itu saja, kita juga harus meyakini mereka (investor) bahwa dengan menanamkan modalnya di Kota Sukabumi mereka juga aman dan nyaman,”terangnya.
Apalagi tambah Endang, adanya investor maka akan tercipta lapangan kerja yang baru.”Kami tidak berpikir hanya adminsitrasi saja ketika investor akan menanamkan modalnya, tapi kami juga harus berpikir saudara-saudara saya. Maksudnya, akan terbuka lapangan kerja untuk mereka,”imbuhnya.
Kota Sukabumi lanjut Endang, hanya bisa ditempati oleh indutri non polutan dan sektor industri pengolahan berskala kecil dan menengah. Sementara investasi yang masuk itu masih seputar jasa perdagangan, sesuai dengan visi Kota Sukabumi.”Inves di Kota Sukabumi itu masih disektor properti, mungkin anggapan investor properti lebih menjanjikan. Sedangkan industrinya sendiri masih didominasi oleh sektor pengolahan makanan dan minuman, kayu olahan serta kerajinan tangan,”ujarnya.
Endang menjelaskan, investasi tidak lepas dari pembangunan, sesuai dengan Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Yaitu, mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah. Dan diyakini juga akan meningkatkan roda perekonomian dan pendapatan berkapita juga secara otomatis juga akan ikut naik.”Investasi atau penanaman modal merupakan salah satu variabel yang penting dalam sebuah perekonomian. Karena, investasi dapat mendorong pertambahan pendapatan nasional secara berlipat ganda lewat proses multiplier,”pugkasnya.Yang jelas, kebijakan penanaman modal mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi penanaman modal, untuk penguatan daya saing perekonomian mempercepat peningkatan penanaman modal,”pungkas Endang.
Ardan
Discussion about this post