BANDUNG. WM – Media televisi merupakan satu-satunya media yang mampu menyebarkan informasi secara massif. Media ini sangat diperlukan untuk membantu menyosialisasikan Pilgub Jabar, 27 Juni mendatang. Oleh karena itu KPU Jabar menjalin kerjasama dengan penyelenggara media televisi untuk menyiarkan acara debat publik pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Debat publik pertama berlangsung di Gedung Sabuga Bandung pertengahan Maret lalu. Menurut rencana, debat publik kedua akan dilaksanakan di Universitas Indonesia, Depok Jumat 11 Mei 2018.
Hal itu disampaikan Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat pada acara penandatanganan Perjanjian Kerjasama KPU Jabar dengan PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh dan PT MNC Televisi Network pada Penyelenggaraan Debat Publik Kedua dan Publikasi Informasi Pilgub Jabar 2018 di Aula Setia Permana Jl. Garut 11 Bandung, Rabu (4/4).
Menurut Yayat, KPU sudah melakukan “serangan darat” atau sosialisasi melalui spanduk, dan akan diperkuat sosialisasi melalui “serangan udara” atau melalui televisi. “Melalui upaya ini diharapkan para pemilih mendapat informasi yang lebih lengkap, dan yang terpenting mereka akan merasa terlibat,” katanya.
Namun demikian, Yayat mengingatkan, debat publik harus mengacu kepada tema besar Pilgub, yakni sebagai sarana edukasi demokrasi dan wahana wisata politik. “Kegiatan ini harus mentransformasikan nilai-nilai demokrasi agar bisa diserap masyarakat,” ujarnya seraya menegaskan kegiatan ini harus menonjolkan pentingnya kompetisi demokrasi yang menunjukkan keadilan, persamaan, dan penghargaan terhadap perbedaan.
Sementara itu Pemimpin Redaksi Trans7 yang mewakili PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh, Titin Rosmasari berharap, acara berjalan dengan baik sesuai tujuan sosialisasi, yakni terpilihnya pemimpin terbaik sesuai pilihan rakyat. Ia juga
berharap bantuan dan konsultasi dari pihak KPU Jabar khususnya terkait kerjasama dengan TV lain dan peserta pemilu.
Pada saat yang sama, Wakil Direktur I-news TV Arya Mahendra, yang mewakili PT MNC Televisi Network menyatakan Pilkada di Jawa Barat cukup riuh tapi tidak seperti di Jakarta. “Kami juga berharap, kegiatan debat publik berlangsung aman dan kami merasa nyaman saat memberitakan. Masyarakat juga diharapkan dapat memilih yang terbaik,” pungkasnya.
(Fk)
Discussion about this post