BANDUNG, walimedia.com – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat mencatat perkembangan masalah kejiwaan yang menyerang anak-anak jumlahnya masih terbilang besar. Berbagai persoalan yang menimpa anak-anak, termasuk kondisi lingkungan dinilai menjadi salah satu faktor tingginya angka tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun RSJ Jabar, terdapat 2.292 anak-anak rentang usia 0-12 tahun masuk dalam kategori Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) per September 2019. Meski relatif besar, angka tersebut cenderung menurun jika dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 3.817 anak pengidap ODMK.
Direktur Utama RSJ Provinsi Jawa Barat, Elly Marliyani mengungkapkan, mayoritas anak-anak yang dilarikan ke RSJ karena mengalami persoalan beragam dan membuat mereka masuk dalam kategori ODMK. Faktor yang berpengaruh mengganggu kejiwaan anak-anak adalah kondisi lingkungan.
“Banyak dari mereka yang dibully (dirundung) oleh teman-temannya di sekolah dan itu memang bisa mengganggu kejiwaan anak-anak,” ujar Elly usai peringatan Hari Kesehatan Jiwa se-Dunia di RSJ Provinsi Jawa Barat, Rabu (23/10/2019).
Selain itu, permasalahan lainnya yang juga menjadi faktor terganggunya kejiwaan anak-anak adalah perkembangan zaman, di mana banyak dari mereka telah berpacaran. Faktor tersebut dinilai sangat berdampak jika ketika mereka diacuhkan atau diputuskan pasangannya.
Maka itu, Elly menyebut kondisi keluarga sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Sebab, ketika keluarga acuh dan abai serta tidak mendidik anak secara benar, penyebab-penyebab yang menjadi faktor anak-anak mengidap ODMK semakin kuat.
Dengan demikian, kata dia, keluarga khususnya ayah dan ibu harus melakukan pengawasan terhadap anak. Meskipun memberikan ruang kepada anak untuk mandiri, tetapi orang tua harus menyediakan waktu disela-sela kesibukan sehari-hari.
“Ada proporsi waktu untuk anak-anak, proporsi waktu untuk kebersamaan, karena dengan kebersamaan di antara anak, ibu, dan ayah dalam keluarga itu mengisi sesuatu kekosongan pada diri anak-anak,” tutur Elly.
Dikatakan Elly, waktu bersama keluarga bagi anak-anak menjadi sangat penting. Dalam kesempatan tersebut, orang tua juga bisa bertanya mengenai permasalahan dan perasaan anak-anak yang selama ini mungkin tidak diperlihatkan.
“Isi hati seseorang termasuk anak pasti ada yang tidak diketahui orang lain termasuk ayah ibunya sendiri,” pungkasnya.(yon)
Discussion about this post