SOREANG | WALIMEDIA – Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) kabupaten Bandung menyelenggarakan pelantikan dan sosialisasi lembaga-lembaga di tingkat PCNU di gedung Ormas Islam, Jl. Terusan Al Fathu, Soreang, Kamis (20/10/2022).
Hadir pada kesempatan acara tersebut, Kepala kantor kementerian agama kabupaten Bandung, Abdurohim, perwakilan Bupati bersama Forkopimda (forum komunikasi pimpinan daerah), Rois Syuriah PCNU KH. Haidar Mustafa Kamal, Khatib PCNU KH. Yusuf Ali Tantowi, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Bandung, K.H. Ali Fadhil, Ketua DKM Masjid Agung Al Fathu Kabupaten Bandung KH. Agus Ahmad Qustulany dan undangan dari 31 MWC NU di kabupaten Bandung.
Dalam Acara pelantikan lembaga ini, ada 11 lembaga di bawah PCNU yang akan dilantik. Untuk pembacaan SK kepengurusan dan keputusan pengesahan dibacakan oleh KH. Imron Rosadi.
Dari 18 lembaga di PCNU ini, 16 sudah dilantik, dan tersisa 2 lembaga yang belum melakukan pelantikan untuk Masa Khidmat 2021/2026. Dan pelantikannya sendiri langsung dilakukan oleh KH. Asep Jamaludin.
Dalam penegasan saat pelantikan Ketua PCNU Asep Jamaludin menitipkan pesan agar para pengurus lembaga PCNU, Banom dan lainnya, senantiasa mendukung program pemerintan dan menjaga keberlangsungan kepemimpinan sekrang, hingga bisa menghantarkan kepemimpinan periode berikutnya.
LKKNU dan Problematika Kekinian
Pada prosesi pelantikan tersebut, dilantik juga Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKK NU), sebuah lembaga yang menitik beratkan pada problematika kekinian yang dihadapi keluarga sebagai pilar bangsa.
“Persoalan maraknya isu-isu tentang pelecehan seksual, efek gawai dan kekerasan kerhadap anak yang berkembang di kalangan masyarakat adalah problematika kekinian yang harus menjadi fokus kerja LKK-NU. Membangun keluarga adalah membangun bangsa,” kata Adi Baharudin, Ketua LKK-NU Kabupaten Bandung saat di wawancara.
Kehadiran lembaga LKK NU, jelas Adi, merupakan ikhtiar merumuskan langkah strategis atas persoalan kekinian. Apalagi bila melihat potensi Nahdlatul Ulama sebagai organisasi massa islam terbesar di tanah air. “Karena itu LKK-NU Kabupaten Bandung khususnya, harus menjawab berbagai tantangan dan tampil secara optimal di masyarakat,”jelasnya.
Kehadiran Nahdlatul Ulama (NU) sangat dibutuhkan bukan saja untuk kepentingan keluarga nahdliyin, lanjut Adi, melainkan untuk seluruh bangsa Indonesia. “Dalam konteks inilah, LKK-NU harus tampil sebagai salah satu tangan panjang Nahdlatul Ulama yang mendapat tugas untuk melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama dalam membangun dan mengembangkan kemaslahatan keluarga,”pungkasnya.(bams)
Discussion about this post