SUKABUMI, walimedia.com. -Sebanyak 55 orang di dua desa yang berada di Kecamatan Kadudampit menjadi korban keracunan. Mereka yang merupakan warga Desa Citamiang dan Sukamanis itu diduga keracunan olahan makanan tutut.
“Sampai hari ini ada 55 orang korban keracunana tutut. 52 kemarin, hari ini ada tiga orang yang datang ke posko. Bahkan satu diantaranya meninggal dunia,” ujar Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Rabu (25/7).
Menurutnya, warga tersebut memakan tutut yang dijual pedagang keliling pada Minggu (22/7) dan mulai terasa sorenya. Namun, waktu itu tidak dianggap keracunan. Dirasa sakitnya tak sembuh pada Senin (23/7) salah satu warga berobat ke Puskesmas. Namun diduga keracunan, akhirnya dirujuk ke rumah sakit terdekat dan Selasa (24/7) korban berinisial T (19) dinyatakan meninggal.
“Setelah ada yang meninggal baru masyarakat berbondong ke Puskesmas untuk memeriksakan diri,” ucapnya.
Saat ini, pemerintah desa menyisir penduduk di wilayah yang terdampak keracunan tutut. Hal itu untuk memantau apabila masih ada warga yang terdampak keracunan warga. Sebab, banyak dsri masyarakat yang tidak hafal. Bahkan diasumsikannya masuk angin.
“Banyak yang mengasumsikan masuk angin. Makanya akan kita sisir untuk memantau setiap daerah,” ungkapnya
Terkait kejadian tersebut, Pemkab Sukabumi menyatakan kejadian luar biasa. Apalagi dengan jumlah korban yang banyak. Ditambah ada yang mebinggal. “Dua orang yang menjadi keracunan saja sudah KLB apalagi ini mencapai puluhan. Apalagi keracunan tutut ini baru pertama kali. Makanya, kita juga meminta kelurga korban meninggal untuk mengautopsi korbannya,” terangnya.
Terkait KLB ini, semua biaya akan ditanggung Pemkab Sukabumi sesuai prosedur. Sehingga tidak ada beban bagi masyarakat sampai nanti sembuh. “Tidak ada beban bagi korban sampai nanti sembuh,” jelasnya.
Terkait kejadian tersebut, dirinya mengimbau untuk berhati-hati memakan tutut. Terutama hasil olahan orang lain. “Kita himbau makan tutut olahan sendiri saja, daripada beli ke orang lain. Jadi makan tututnya jangan berhenti, namun olahannya lebih baik sendiri saja,” pungkasnya. (Adisty)
Discussion about this post